Home        Berita        Seputar Musi

Musionline.co.id, Lubuklinggau - Wacana pemindahan rumah dinas Walikota Lubuklinggau yang selama ini menempati kawasan Kelurahan Petanang Ulu, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, kini semakin menunjukkan keseriusan. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau mengambil langkah konkret dengan menghadirkan tim ahli dari Badan Pengelola Usaha (BPU) Universitas Sriwijaya (Unsri) dalam rangka menyusun studi kelayakan untuk rencana tersebut.

Rencana ini bukan sekadar wacana belaka. Pada Senin, 22 Juli 2025, dilangsungkan rapat pemaparan awal penyusunan dokumen rencana pemindahan rumah dinas yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Lubuklinggau, H. Rustam Effendi. 

Rapat berlangsung di ruang pertemuan Pemkot dan dihadiri sejumlah pejabat strategis.

Dalam rapat tersebut, tim BPU Unsri memaparkan hasil kajian awal mereka terkait aspek tata ruang, infrastruktur penunjang, hingga proyeksi manfaat jangka panjang dari pemindahan rumah dinas ke lokasi baru. 

Fokus lokasi yang menjadi sorotan adalah kawasan eks Kantor Bupati Musi Rawas di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Saat ini, gedung tersebut difungsikan sebagai Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Lubuklinggau.

Menurut tim ahli BPU Unsri, kawasan Air Kuti dinilai lebih representatif, strategis, dan memiliki nilai keekonomian serta aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan rumah dinas lama di Petanang Ulu. 

Dalam paparannya, disebutkan pula bahwa kawasan ini berpotensi menjadi pusat administrasi terpadu pemerintahan yang lebih modern dan efisien.

“Pemindahan ini bukan hanya soal relokasi fisik bangunan, tapi merupakan bagian dari strategi penataan kawasan pemerintahan agar lebih efektif, efisien, serta mendukung integrasi pelayanan publik,” ujar Wakil Walikota H. Rustam Effendi dalam sambutannya.

Hadir dalam rapat tersebut sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemkot Lubuklinggau, seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Achmad Asril Asri, Kepala Bappedalitbang H. Emra Endi Kesuma, Inspektur Kota H. Resta Irwan Putra, serta perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Wakil Walikota juga menegaskan bahwa proses penyusunan studi kelayakan akan dilakukan secara transparan dan partisipatif. 

Pemkot membuka ruang bagi masukan dari berbagai pihak, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, serta warga Kota Lubuklinggau secara umum.

“Langkah ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap kebijakan strategis dirumuskan berdasarkan data, analisis yang mendalam, serta pertimbangan kebutuhan jangka panjang kota,” tambahnya.

Seperti diketahui, Walikota Lubuklinggau, H. Rachmat Hidayat atau yang akrab disapa Yoppy Karim, sebelumnya telah mengutarakan secara terbuka bahwa rumah dinas yang saat ini digunakan sudah tidak lagi layak. 

Ia mengusulkan agar rumah dinas dipindahkan ke gedung eks Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Pemkab Mura) yang kini berada dalam wilayah administratif Kota Lubuklinggau setelah pemekaran wilayah.

Menurut Yoppy, lokasi tersebut tidak hanya lebih representatif secara fisik, tetapi juga berada di pusat aktivitas pemerintahan dan pelayanan publik, sehingga lebih mudah dijangkau masyarakat maupun para tamu kedinasan.

Dengan dimulainya penyusunan studi kelayakan ini, masyarakat Kota Lubuklinggau patut menantikan hasil akhir dari kajian yang sedang berjalan. 

Jika seluruh tahapan berjalan lancar dan mendapat dukungan dari DPRD serta stakeholder terkait, maka bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Kota Lubuklinggau akan memiliki rumah dinas Walikota yang baru, modern, dan lebih layak dari sisi fungsi maupun estetika. (***)