Musi Online https://musionline.co.id 10 June 2022 @13:40 847 x dibaca Musionline.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) terus berbenah guna menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Salah satunya dengan mempercantik tempat wisata sejarah yang dikenal sebagai Museum Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).
Bukan hanya memperindah lokasi, pemerintah pun memberikan keamanan dan kenyamanan untuk para pengunjung. Seperti membebaskan area tersebut dari para pengamen dan orang yang tidak berkepentingan serta menempatkan petugas khusus pengamanan di lokasi.
Tepatnya tahun 2022 di era pemerintahan Gubernur Sumsel H Herman Deru (HD), lokasi Monpera menjadi lebih tertata rapi, asri dan nyaman untuk dikunjungi. Dengan penambahan lampu penerangan, areal hijau untuk bersantai keluarga dipadu kolam-kolam kecil dan air mancur yang memperindah suasana.
Museum Monpera sendiri terletak di Jalan Merdeka No 1, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Kota Palembang, Provinsi Sumsel atau terdapat di tengah pusat Kota Palembang.
Untuk berkunjung ke sini, dapat dengan menaiki moda transportasi umum, seperti Light Rail Transit (LRT), Trans Musi, Angkutan dalam kota (Angkot), transportasi online maupun becak.
Nah...saat berkunjung ke Monpera, jangan lupa untuk masuk ke Museumnya. Di Museum Monpera banyak menyimpan benda-benda sejarah terkait perjuangan lima hari lima malam melawan agresi militer Belanda II di Kota Palembang tahun 1946.
Masih tersimpan dengan rapi dokumentasi para pahlawan yang berperan dalam perjuangan itu. Pun peralatan yang digunakan untuk mengusir para penjajah.
Pengunjung dapat melihat meriam sunan, juki kanju, hamburg, double lop dan senjata meriam kecepek yang digunakan para pejuang.
Terakhir, jangan lewatkan puncak lantai Monpera. Disini, pengunjung dapat menyaksikan keindahan areal sekitar, seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, keramaian pasar 16 ilir dan Masjid Agung Sultan Mahmud Badarudin (SMB) 2.
Ingin masuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan sekaligus keindahan areal Monpera dan sekitarnya, jangan lupa menyiapkan uang receh ya...
Tiketnya murah kok, ga mahal-mahal amat. Untuk pelajar hanya dikenai tiket Rp1.000 dan mahasiswa Rp2.000. Sementara bagi wisatawan domestik Rp5.000 dan manca negara Rp20.000. Museum Monpera dibuka setiap hari dari Pukul 09.00-16.00 WIB.
Sejarah Monpera
Museum Monpera bermula dari inisiatif didirikannya sebuah monumen peringatan perjuangan kemerdekaan di Palembang. Diinisiasi oleh para sesepuh pejuang kemerdekaan RI wilayah Sumsel, tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Tepatnya, tanggal 2 Agustus 1970 inisiatif ini disampaikan pada rapat LVRI. Kemudian dilakukan peletakan batu pertama monumen pada tanggal 17 Agustus 1975.
Tindak lanjutnya, pembangunan museum Monpera dimulai sejak tahun 1980 hingga 1988 secara bertahap, menggunakan APBD Pemerintah Tingkat I Sumatera Selatan.
Setelah selesai dibangun, museum Monpera kemudian diresmikan penggunaannya oleh Menko Kesra H Alamsyah Ratu Prawiranegara pada tanggal 23 Februari 1988.
Museum Monpera dibangun untuk memperingati serangan dari Agresi Militer Belanda II yang pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang dengan mengerahkan tank dan artileri. Belanda juga menembaki pejuang nasionalis serta menjatuhkan bom dan granat di Kota Palembang. Pertempuran itu terjadi di Kota Palembang selama lima hari lima malam.
Museum Monpera fungsinya tak lain untuk menggali kembali sejarah perjuangan dan mengenang jasa para pahlawan.
Seperti tertulis di dinding tepatnya di bawah patung Garuda :
"Monumen Perjuangan Rakyat Sumatera Bagian Selatan. Fungsi menggali kembali kesadaran sejarah perjuangan dalam menegakan kemerdekaan nasional. Sifat mengingatkan semua aktivitas perjuangan hikmah agar menjadi suri tauladan bagi generasi penerus cita-cita bangsa. Maksud mengenang jasa-jasa para pahlawan bangsa sebagai titik nol generasi muda dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan"
Selanjutnya di depan, monumen terdapat lapangan besar yang terdapat dua mobil tank serta patung Gading Gajah bercat putih. Patung ini dilengkapi dengan nisan peresmian Museum Monumen Perjuangan Rakyat.
Beberapa ikon dan arsitektur sengaja dibangun untuk menunjukan filosofis yang ingin disampaikan.
Berikut beberapa filosofis arsitektur dari Museum Monpera.
Monumen berbentuk melati kelopak lima. Melati melambangkan kesucian dan ketulusan pahlawan perjuangan. Sedangkan lima sisi berfilosofi lima daerah keresidenan yang tergabung dalam Sub Komandemen Sumatera Selatan (SubKOSS) yaitu Keresidenan Palembang, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka-Belitung.
Tinggi monumen setinggi 17 meter, melambangkan tanggal kemerdekaan. Jalur tampak terdapat delapan lantai, menandakan bulan Agustus. Kemudian bidang berjumlah 45, menunjukkan tahun kemerdekaan 1945.
Akses atau jalur ke museum monumen sengaja berjumlah sembilan yang bermakna “Batang Hari Sembilan” yang berarti kebersamaan masyarakat Palembang.
Enam cagak pada gerbang utama bermakna enam wilayah perjuangan kemerdekaan di Sumatera Selatan.
Gading Gajah setelah gerbang utama, merefleksikan bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan pejuang Sumatera Selatan meninggalkan gading/bekas. (***)
0 Komentar