"Relawan memiliki pengaruh kuat dalam bilik suara. Relawan memang tidak punya kewenangan menentukan calon Presiden (Capres), namun relawan bersama rakyat punya kekuatan besar untuk memenangkan calon Presiden"
Musionline.co.id, Palembang - Musyawarah Rakyat (Musra) IV guna menyalurkan pikiran dan aspirasi masyarakat menentukan calon pemimpin Indonesia, telah digelar di Dermaga Point Center Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Hasilnya, tiga besar nama pemimpin yang dikehendaki masyarakat muncul. Tiga nama itu ialah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, Sabtu (29/10/2022).
Musra IV di Palembang dihadiri Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena Wea, Sekretaris Panitia Nasional Musra Taki Reinhard Parapat, dan H Hidayat Comsu selaku Sekretaris Pelaksana Daerah sekaligus Ketua DPD Projo Sumsel.
Andi Gani menuturkan, Musra adalah laboratorium politik karena rakyat bisa menyampaikan pendapat secara bebas tentang pemimpin Indonesia sekarang, pun calon pemimpin Indonesia yang mereka harapkan ke depan.
"Ini adalah Musra ke IV. Pertama dibuka langsung Presiden Republik Indonesia, dan Musra ini nantinya akan ditutup di Istora Senayan, Jakarta," ungkapnya.
Ia melanjutkan, pada Musra pihaknya merekam semua pendapat masyarakat, dimulai dari Jawa Barat (Jabar) dan akan diakhiri di Jakarta. Pada Musra, pihaknya mengurutkan pilihan Capres nomor satu sampai 10, termasuk Cawapres yang terbanyak dipilih urutan satu hingga 10.
"Relawan memiliki pengaruh kuat dalam bilik suara. Relawan tidak punya kewenangan menentukan Capres itu benar, tapi relawan bersama rakyat punya kekuatan besar untuk memenangkan calon yang muncul,” katanya.
Ia lantas mengungkapkan, dalam Musra yang sudah berjalan, tiga nama konsisten masuk dalam tiga besar yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Sementara Taki Reinhard Parapat menambahkan, pihaknya yakin nama-nama yang muncul untuk pemimpin Indonesia ke depan itu adalah refleksi dari kedaerahan di Sumsel.
“Semoga ini bisa menjawab apa yang menjadi masalah atau menjawab tokoh-tokoh nasional untuk memimpin estafet di 2024. Kami memberikan seluas-luasnya kepada masyarakat di Sumsel karena Sumsel salah satu barometer di seluruh Sumatera, dan kami tahu ada beberapa tokoh lokal yang kuat yang bisa menjadi kekuatan ke depan. Jadi bebas siapapun nama-nama yang diajukan itu adalah refleksi keinginan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, nama yang dimunculkan dari Sumsel akan terus dibawa ke pusat. Pihaknya hanya memberikan ruang melalui Musra untuk mengakomodir. Nama-nama yang muncul tokoh daerah, nanti akan di konferensi pers di nasional.
Dilanjutkan, diskusi dalam Musra nantinya akan menjadi isu-isu yang rakyat harapkan terhadap pemimpin 2024 guna mencari solusi terbaik. (***)
