Musi Online https://musionline.co.id 27 March 2023 @15:37 241 x dibaca Oleh:
Anggun Yuliana Mastura
(Mahasiswa Universitas Jambi, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia)
Kesehatan merupakan faktor terpenting bagi tumbuh kembang seorang anak. Bukan hanya kesehatan fisik, tetapi kesehatan mental juga harus dijaga. Jika kesehatan fisik dapat dilihat melalui indera mata, beda halnya dengan kesehatan mental. Untuk itu perlu sedikit perhatian khusus terhadap kesehatan mental seorang anak. Kesehatan mental berhubungan dengan psikologis seseorang. Faktor penyebab adanya gangguan kesehatan mental pada seseorang banyak sumbernya, salah satunya tindakan pembulian atau bullying.
Bullying bisa dikategorikan sebagai sebuah tindakan kejahatan. Bullying dapat diartikan sebagai sebuah tindakan menindas seseorang yang dianggap lemah atau rendah. Mengutip dari Unicef, Tindakan bullying dapat diidentifikasi melalui tiga karakteristik, yaitu disengaja, terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaa kekuasaan. Namun tak jarang, tindakan bullying selain mengancam kesehatan mental tetapi juga menyiksa fisik korban. Tindakan seperti ini banyak kita jumpai di dunia pendidikan, dengan kata lain berarti banyak siswa yang menjadi korbannya.
Pada tahun 2021, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat ada 53 kasus perundungan yang terjadi di sekolah serta ada 168 kasus perundungan yang terjadi di dunia maya. Sedangkan, pada tahun 2022 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan bahwasanya tindakan bullying di lingkungan sekolah meningkat menjadi 226, dan 18 kasus terjadi di dunia maya.
Dari pemaparan data di atas dapat dilihat betapa banyaknya tindakan pembulian yang dilakukan dillingkungan sekolah. Sekolah yang sering dianggap sebagai tempat terbaik untuk tumbuh kembang sorang anak, namun pada nyatanya menjadi momok yang sangat mengerikan bagi kesehtan fisik dan mental seorang anak.
Kita tau banyak sekali dampak negatif dari tindakan bullying. Bahkan tindakan bullying dapat menjadi trauma yang berkepanjangan bagi korbannya. Sedangkan, Dampak jangka pendek yang dirasakan diantaranya adalah gangguan psikologis seperti depresi serta gangguan kecemasan, gangguan tidur, hingga berbagai penurunan prestasi di sekolah.
Karena banyaknya dampak negatif yang dihasilkan dari tindakan bullying, sudah seharusnya pihak sekolah dan pemerintah berbenah dan memberikan perhatian khusus terhadap kasus perundungan. Sekolah sebagai tempat pencetak generasi emas bangsa, sudah selayaknya bersih dari tindakan kotor yang merusak kesehatan anak negeri. Mari kita wujudkan generasi emas tanpa kekerasan.
0 Komentar