Musi Online https://musionline.co.id 08 May 2025 @18:42 5 x dibaca 
PT SLR Terus Berbenah: Kurangi Volume Batubara di Intermediate Stockpile KM 36, Ini Tujuannya.
Musionline.co.id, Muara Enim - PT Servo Lintas Raya (SLR), perusahaan jasa logistik batubara di Sumatera Selatan, terus berbenah.
Salah satu pembenahan yang terpenting adalah meminimalisir dampak lingkungan atas beroperasinya jalur angkutan batubara, terutama mengantisipasi musim kemarau yang segera datang dari gangguan debu baik yang berasal dari jalan maupun dari intermediate stockpile (IS) atau area penampungan batubara di kilometer 36.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Servo di IS 36 tersebut antara lain dengan penyiraman area dan pendirian dinding penyaring debu/dust net di lokasi terbaik sehingga menghalangi debu ke arah pemukiman warga.
Informasi yang diperoleh media, karena dirasakan cukup efektif maka dalam waktu dekat SLR akan menambah lagi pendirian dinding penyaring debu secara berkelanjutan, dan juga meninggikan serta memperpanjang jaring pengaman debu yang sudah ada di stockpile tersebut.
SLR juga bermaksud menambahkan fasilitas water gun dan penyemprot air yang berputar atau sprinkle untuk membasahi area.
Selain itu semua, ada satu hal strategis yang lebih mendasar yang telah diputuskan manajemen SLR yaitu bahwa mulai tahun ini perusahaan akan mengurangi beban atau volume batubara yang akan mampir di stockpile 36 secara bertahap hingga tinggal 50%nya.
Menurut Darwan Siregar, Direktur Utama Titan Infra Energy Group, yang merupakan induk perusahaan (holding) SLR, upaya pengurangan tumpukan batubara, memperbesar dust net hingga pemasangan water gun, dilakukan semata demi mengurangi dampak lingkungan secara signifikan.
“Kami akan kurangi volume batubara di situ secara bertahap hingga 50%, kami berkoordinasi dengan semua IUP pengguna dalam hal ini ” ujar Darwan.
Meski demikian, IS 36 tetap akan berfungsi sebagai bagian dari aset produktif perusahaan, di mana fasilitas ini telah dilengkapi dengan sistem informasi logistik modern, sarana prasarana pendukung, serta konstruksi permanen seperti hoper dan crusher atau alat pemecah batubara.
Semua merupakan bagian penting bagi daya dukung demi kelangsungan usaha SLR.
Namun, dalam rangka mendukung upaya pelestarian lingkungan, perusahaan memastikan bahwa penggunaan stockpile tersebut akan dikurangi secara bertahap dengan dibarengi peningkatan efisiensi sistim logistik yang lebih akurat dan tepat waktu.
Darwan mengakui, upaya SLR itu merupakan bentuk respon positif perusahaan atas keluhan masyarakat di sekitar IS 36.
“Karena perusahaan adalah bagian dari sistem perekonomian, lingkungan dan masyarakat yang hidup berdampingan” tegas Darwan.
Ditegaskan pula, dalam pembangunan, pemeliharaan infrastuktur, serta operasional perusahaan, SLR selalu memprioritaskan tenaga kerja lokal dan perusahaan setempat, seperti yang selalu dilaporkan selama ini.
“Prinsipnya, local job for local boy, hal ini kami paparkan secara rutin kepada DPRD kabupaten dan provinsi bagaimana komposisi tenaga kerja perusahaan, dan kami selalu terbuka untuk masukan-masukan positif, karena semangat kita adalah sama dalam hal ini,” tambah Darwan.
Pengangkutan batubara tanpa harus singgah dan bongkar muat di IS 36 tentu akan jauh lebih efisien bagi perusahaan tambang.
“Sudah saatnya diterapkan sistim suply chain yang ketat dan timely” ungkap purnawirawan berbintang dua ini.
Di tengah harga batubara yang menukik cukup tajam belakangan ini, tentu efisiensi usaha manjadi kata kunci bagi kelangsungan usaha.
Sekadar pengetahuan, harga batubara di sepanjang tahun ini terkoreksi cukup dalam, yakni sebesar 20,08 persen dibanding dengan harga rerata di tahun lalu.
“Industri logistik batubara saat ini sedang mengalami tantangan yang cukup berat, baik karena regulasi pemerintah dalam hal DHE yang menahan dana hasil ekspor 100% selama setahun, kewajiban menggunakan harga acuan, serta yang terbaru adalah kenaikan angka royalty, dimana semua itu terjadi ditengah turunnya harga batubara yang diprediksi terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan,” jelas Darwan.
Dengan berbagai langkah ini, diharapan SLR akan beroperasi lebih efisien sesuai tuntutan situasi, dan dapat membangun iklim usaha yang berkelanjutan.
Darwan memastikan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan dan pimpinan daerah Kabupaten Pali, Muara Enim maupun Lahat, untuk secara bersama-sama menjaga iklim usaha yang kondusif demi perkembangan perekonomian dan masyarakat daerah. (***)
0 Komentar