Home        Berita        Nasional

Musionline.co.id, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumpulkan seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 dari partai berlambang banteng tersebut di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat (16/05/2025). 

Pertemuan ini menjadi simbol penting konsolidasi kekuatan politik PDIP dari pusat hingga ke daerah, menyusul kemenangan signifikan dalam Pilkada serentak 2024.

Dalam suasana yang penuh semangat dan kekeluargaan, para kepala daerah kompak mengenakan kemeja merah—warna identitas PDIP—saat mengikuti acara pembukaan. 

Acara ini sekaligus menjadi pembekalan intensif selama tiga hari, yang berlangsung hingga Minggu (18/05/2025).

Megawati Tampil Membuka Acara Secara Langsung

Megawati Soekarnoputri hadir langsung untuk membuka acara secara simbolis. 

Dalam sambutannya, Presiden kelima Republik Indonesia itu menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pembangunan nasional serta memastikan bahwa ideologi Pancasila tetap menjadi pijakan utama dalam seluruh kebijakan daerah.

“Pemimpin itu bukan hanya sekadar jabatan. Tapi tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan hati, integritas, dan kesetiaan terhadap rakyat,” ujar Megawati dengan suara tegas yang disambut tepuk tangan meriah para kepala daerah.

Didampingi putra sulungnya Muhammad Prananda Prabowo—yang juga merupakan tokoh strategis di lingkaran internal PDIP—serta Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo, Megawati tampak menaruh perhatian serius pada regenerasi kepemimpinan politik di daerah.

Elite Partai Hadir Berikan Dukungan Penuh

Selain Megawati, sejumlah tokoh elite PDIP juga hadir memberikan pengarahan dan semangat kepada para kepala daerah. 

Di antaranya Komaruddin Watubun, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Djarot Syaiful Hidayat. 

Ketiganya dijadwalkan menjadi pembicara dalam sesi pembekalan selama tiga hari ke depan.

Tri Rismaharini, yang dikenal dengan gaya kepemimpinan tangan besinya saat menjabat Wali Kota Surabaya, akan memberikan materi tentang tata kelola pemerintahan yang efisien dan berpihak pada masyarakat kecil. 

Djarot Syaiful Hidayat dijadwalkan membawakan topik seputar etika politik dan pemerintahan berbasis pelayanan publik.

Pilkada 2024: Momentum Kebangkitan PDIP di Daerah

Pilkada serentak tahun 2024 menjadi ajang pembuktian kekuatan PDIP di kancah politik lokal. 

Meski menghadapi tantangan dari berbagai poros kekuatan baru, partai yang didirikan oleh Megawati Soekarnoputri itu berhasil memenangkan kursi kepala daerah di lebih dari separuh provinsi dan kabupaten/kota strategis di Indonesia.

Keberhasilan ini menjadi modal penting dalam mengawal program-program pemerintahan pusat di bawah Presiden terpilih 2024.

Dalam pidatonya, Megawati mengingatkan bahwa kemenangan politik harus dibarengi dengan pelayanan kepada rakyat.

“Kemenangan tidak boleh membuat kalian lupa siapa yang memilih kalian. Rakyat adalah tuanmu, bukan sebaliknya,” tegas Megawati dalam pidatonya yang menyentuh aspek ideologis dan moral kepemimpinan.

Sekolah Partai Jadi Kawah Candradimuka Pemimpin Daerah

Acara pembekalan yang berlangsung di Sekolah Partai PDIP ini menegaskan kembali fungsi institusi tersebut sebagai kawah candradimuka bagi para kader yang siap memimpin. 

Sekolah Partai bukan hanya tempat pelatihan teknis pemerintahan, tetapi juga pusat penanaman nilai-nilai ideologi, integritas, dan tanggung jawab sosial.

Menurut informasi dari internal PDIP, para kepala daerah akan dibekali berbagai materi, mulai dari pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan, penguatan peran perempuan dan pemuda dalam pembangunan daerah, hingga strategi komunikasi politik yang efektif di era digital.

Agenda Strategis: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah

Salah satu fokus utama pembekalan ini adalah upaya sinkronisasi antara program pusat dan daerah. 

Para kepala daerah diharapkan menjadi ujung tombak pelaksanaan program prioritas nasional seperti penanganan kemiskinan ekstrem, penguatan UMKM, pembangunan infrastruktur desa, dan transformasi digital pelayanan publik.

Ganjar Pranowo, dalam keterangannya kepada media, menyatakan bahwa kepala daerah PDIP harus mampu menjadi pionir dalam mengadopsi kebijakan inklusif yang berbasis pada keadilan sosial.

“Jangan hanya jadi kepala daerah di atas kertas. Harus bisa hadir di tengah rakyat, dengarkan mereka, dan bertindak cepat,” kata Ganjar.

Solidaritas dan Loyalitas Diperkuat

Momentum pengumpulan kepala daerah ini juga dinilai sebagai bentuk konsolidasi untuk memperkuat loyalitas kader terhadap partai. 

PDIP menyadari bahwa tantangan politik lima tahun ke depan akan semakin kompleks, terlebih dengan dinamika politik nasional pasca Pemilu 2024.

Megawati secara eksplisit mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar tidak tergoda oleh rayuan politik praktis dan tetap teguh pada garis perjuangan partai.

“Banyak yang datang menawarkan janji. Tapi kalian sudah bersumpah di bawah panji partai ini. Jangan sampai kalian khianati kepercayaan rakyat dan partai,” ujar Megawati dalam nada serius.

Respons Publik dan Harapan ke Depan

Publik menyambut positif langkah PDIP dalam mengumpulkan dan membekali para kepala daerah. 

Beberapa pengamat politik menilai bahwa ini adalah strategi efektif untuk menjaga soliditas internal dan memastikan kualitas tata kelola pemerintahan di tingkat daerah.

Direktur Eksekutif LSI, Adi Prayitno, menyatakan bahwa partai politik lain seharusnya mencontoh langkah ini. 

“Inisiatif Megawati ini menunjukkan bagaimana sebuah partai mengelola kader-kadernya secara sistematis dan berkelanjutan,” ujar Adi.

Dengan agenda yang padat dan berorientasi pada peningkatan kapasitas, pembekalan ini diharapkan mampu mencetak pemimpin daerah yang mampu membawa perubahan nyata dan berkelanjutan di wilayah masing-masing.

Pertemuan para kepala daerah PDIP ini bukan sekadar seremoni kemenangan, tetapi juga penanda awal dari tanggung jawab besar yang menanti. 

Di bawah arahan Megawati Soekarnoputri, para kepala daerah ini diharapkan menjadi motor perubahan yang berpihak kepada rakyat, menjaga ideologi Pancasila, dan memastikan kehadiran negara hingga ke pelosok-pelosok negeri.