Musi Online https://musionline.co.id 19 August 2020 @00:13 374 x dibaca Kapala BPS Provinsi Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih
MUSIONLINE.ID, PALEMBANG -- Meski dimasa Pandemi Covid-19, Provinsi Sumsel tetap berhasil meningkatkan ekspor ke berbagai negara. Hal itu berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) yang merilis Perkembangan Ekspor Impor Juli Tahun 2020.
Menurut, Kapala BPS Provinsi Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih saat live streaming, Selasa (18/8) pukul 11.30 WIB. Dia mengatakan nilai ekspor Sumsel per Juli 2020 mengalami peningkatan sebesar US$ 294,75 juta (19,95%) dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai angka US$ 245,72 juta.
Kemudian, Ekspor pada bulan Juli 2020 sebagian besar ditujukan kepada Negara Tiongkok sebesar US$ 135,19 juta (45,87%), Malaysia sebesar US$ 34,97 juta (11,87%), dan Korea Selatan sebesar US$ 25,03 juta (8,49%).
Menurutnya, ada 5 komoditas utama ekspor terbesar di Sumsel pada bulan juli berupa bubur kayu/Pulp senilai US$ 98,83 juta (33,53%), karet senilai US$ 90,62 juta (30,74%), batu bara senilai US$ 46,75 juta (15,86%), hasil minyak US$ 22,07 juta (7,49%) dan kertas tisu US$ 11,26 juta (3,82%).
Meski begitu jika dibandingkan dengan nilai ekspor periode Januari-Juli 2019 nilai ekspor Provinsi Sumsel pada periode Januari-Juli tahun ini terjadi penurunan sebesar 18,78%.
Kepala BPS juga memaparkan untuk nilai impor Sumsel mengalami kenaikan sebesar US$ 62,49 juta (19,12%) dan sebagian besar impor ini berasal dari negara Tiongkok sebesar US$ 41,68 juta (66,70%), Singapura US$ 4,66 juta (7,45%), dan Jerman sebesar US$ 2,63 juta (4,21%).
Adapun lanjutnya, jenis barang yang diimpor dengan nilai terbesar meliputi mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 40,54 juta (64,87%), pupuk sebesar US$ 5,80% juta (9,28%), lokomotif dan peralatan kereta api sebesar US$ 2,51 juta (4,02%).
"Secara keseluruhan total perdagangan luar negeri Sumsel pada bulan Juli 2020 mengalami surplus sebesar US$ 232,26 juta," katanya. (red)
Editor: Karni
0 Komentar