Musi Online | Reuni UGM Angkatan 80, Jokowi Buka Suara Soal Tuduhan Ijazah Palsu: “Kalau Saya Palsu, Kalian Juga Terkena”
HDCU
Home        Berita        Nasional

Reuni UGM Angkatan 80, Jokowi Buka Suara Soal Tuduhan Ijazah Palsu: “Kalau Saya Palsu, Kalian Juga Terkena”

Musi Online
https://musionline.co.id 27 July 2025 @19:36
Reuni UGM Angkatan 80, Jokowi Buka Suara Soal Tuduhan Ijazah Palsu: “Kalau Saya Palsu, Kalian Juga Terkena”
Reuni UGM Angkatan 80, Jokowi Buka Suara Soal Tuduhan Ijazah Palsu: “Kalau Saya Palsu, Kalian Juga Terkena”.

Musionline.co.id, Yogyakarta - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), untuk pertama kalinya secara terbuka mencurahkan isi hatinya terkait tuduhan ijazah palsu yang kerap menghantui dirinya dalam beberapa tahun terakhir. 
Momen itu terjadi saat dirinya menghadiri Reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Sabtu (27/7/2025).
Dihadapan para sahabat dan rekan seangkatannya, Jokowi menyampaikan sambutan dengan nada bercanda namun sarat sindiran. Ia memulai dengan mengungkit isu ijazahnya yang kerap diragukan sejumlah pihak.
"Nostalgia ya, saya lihat semua senang. Tapi jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan," ucap Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan para alumni UGM Angkatan 80.
Namun candaan itu segera dibumbui peringatan setengah serius dari Jokowi. Ia mengingatkan bahwa jika tuduhan ijazah palsu terhadap dirinya terbukti di pengadilan, maka bukan hanya dirinya yang akan terkena dampaknya, melainkan juga satu angkatan tempat ia menempuh studi sarjana.
"Hati-hati nanti keputusan pengadilan. Kalau keputusannya ijazah saya asli, ya Bapak Ibu boleh senang-senang. Tapi kalau tidak, yang 88 alumni juga bisa kena imbasnya," ujarnya disambut gelak tawa hadirin.
Jokowi kemudian mengungkapkan kegelisahannya terhadap tuduhan tersebut yang menurutnya tidak masuk akal. Ia menilai bahwa dirinya telah menjalani proses kuliah dengan penuh perjuangan. Bahkan ia menyebut tidak pernah mengulang mata kuliah sama sekali selama kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.
"Saya kadang geleng-geleng juga, kok bisa ada yang mikir begitu. Kuliah sulit-sulit seperti itu, lulus semua, tapi malah dibilang palsu," katanya.
Dalam suasana santai tersebut, ia menyindir sahabat lamanya, Jambro Sasongko, yang menurutnya berkali-kali mengulang mata kuliah Matematika.
"Kalau yang diragukan itu Pak Jambro boleh lah. Matematika mengulang terus. Saya enggak pernah mengulang," ujarnya berseloroh.
Tuduhan Bergeser ke Skripsi dan KKN
Jokowi juga menyayangkan tuduhan yang terus bergeser, dari ijazah lalu ke skripsi, bahkan sampai ke program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
"Begitu ijazahnya susah dibantah, langsung digeser ke skripsi. Lalu ganti lagi ke KKN. Skripsi dianggap palsu, KKN-nya juga didatangi langsung," katanya, mengungkap kekesalannya.
Untuk memperkuat pembelaannya, Jokowi menyebut nama dosen pembimbing dan penguji skripsinya saat itu, yakni Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, Ranu Gede, dan Ir. Sofyan Wasito. Ia juga masih mengingat jelas lokasi KKN yang dijalaninya bersama mahasiswa dari berbagai fakultas lain di Boyolali, Jawa Tengah.
"Saya KKN di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Teman-teman saya masih ingat saya. Ada Bu Yohana dari Hukum, Bu Rica dari Biologi, dan Eko dari Teknik Geodesi," jelasnya.
Tak hanya itu, Jokowi turut membela sosok Ir. Kasmujo, yang belakangan dipersoalkan karena disebut sebagai dosen pembimbingnya. Bahkan, ia sempat dilaporkan ke polisi karena dinilai melakukan pembohongan publik saat menyebut nama Kasmujo.
"Pak Kasmujo itu dosen saya, membimbing saya saat kuliah. Bahkan setelah lulus, beliau masih ke pabrik saya untuk bantu menyelesaikan masalah teknis produksi kayu," kata Jokowi menegaskan.
Kondisi Kesehatan Belum Pulih, Tapi Tetap Hadir
Menutup sambutannya, Jokowi mengakui bahwa kesehatannya belum sepenuhnya pulih. Ia mengungkap bahwa selama tiga bulan terakhir masih dalam masa pemulihan. Namun demi menjaga silaturahmi dan membuktikan bahwa dirinya tidak menghindar dari publik, ia memutuskan untuk hadir di acara reuni tersebut.
"Saya ini belum 100 persen sehat. Tapi kalau saya enggak datang, nanti dibilang lagi ‘palsu’ karena menghindar," ujarnya, disambut tawa dan tepuk tangan alumni.
"Bayangkan kalau saya enggak datang. Nanti 67 orang ngumpul, terus bilang, ‘Jokowi di mana?’ Ramai lagi nanti," tambahnya.
Meski terus diserang berbagai tuduhan, Jokowi tampak tetap santai namun tegas dalam membela dirinya. Ia meyakinkan bahwa semua proses akademiknya di UGM dijalani sesuai aturan dan bukti-buktinya masih jelas. Ia juga menegaskan akan tetap menghormati institusi pendidikan yang telah membesarkan namanya.
Reuni akbar Angkatan 80 ini pun menjadi ajang klarifikasi santai namun penting bagi Jokowi untuk menyampaikan kebenaran langsung kepada publik, khususnya teman-teman seangkatannya yang memahami sejarah hidup dan perjalanan akademiknya. (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Maroko
Top