Musi Online | Duka Mendalam di Pedamaran OKI: Bocah SD Diduga Diculik, Dirudapaksa, dan Dibunuh, Satu Terduga Pelaku Diamankan
HDCU
Home        Berita        Hukum Kriminal

Duka Mendalam di Pedamaran OKI: Bocah SD Diduga Diculik, Dirudapaksa, dan Dibunuh, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Musi Online
https://musionline.co.id 27 July 2025 @19:38
Duka Mendalam di Pedamaran OKI: Bocah SD Diduga Diculik, Dirudapaksa, dan Dibunuh, Satu Terduga Pelaku Diamankan
Duka Mendalam di Pedamaran OKI: Bocah SD Diduga Diculik, Dirudapaksa, dan Dibunuh, Satu Terduga Pelaku Diamankan.

Musionline.co.id, Ogan Komering Ilir - Duka mendalam menyelimuti Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. 
Seorang siswi sekolah dasar berusia enam tahun, Rania, menjadi korban dugaan penculikan, rudapaksa, dan pembunuhan oleh dua pria tidak dikenal. 
Kejadian memilukan ini terjadi pada Sabtu, 26 Juli 2025, dan menyisakan luka mendalam di hati keluarga korban serta masyarakat luas.
Rania merupakan siswi kelas 1 di SD Negeri 5 Pedamaran dan putri dari pasangan Indra Wadi dan Melis. 
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Menang Raya, Rian, korban sempat pulang dari sekolah sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah mengganti pakaian, Rania bermain di halaman Masjid Babul Khoir bersama dua temannya.
Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, datang dua pria asing yang mendekati Rania. Mereka diduga langsung mengajak korban pergi, sementara dua temannya yang ketakutan segera melarikan diri dan memberitahukan orang tua Rania.
“Mendapat laporan dari teman-teman korban, kami bersama pihak keluarga, Camat, Kapolsek Pedamaran, dan warga langsung melakukan pencarian,” ujar Rian.
Upaya pencarian dilakukan menyusuri berbagai titik. Rekaman CCTV warga sempat merekam keberadaan kedua pria bersama Rania di dekat kawasan hutan sekitar sekolah Al Mumtaza. Mereka tampak berjalan kaki, tanpa kendaraan, sambil menggandeng tangan korban.
Kabar duka datang malam harinya. Sekitar pukul 22.30 WIB, jasad Rania ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah kebun karet milik warga di wilayah Desa Pedamaran V. 
Penemuan itu sontak membuat warga setempat geger. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan kabar yang telah menyebar cepat melalui media sosial dan pesan berantai.
Polisi segera mengamankan lokasi dan membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan proses visum dan autopsi. Keterangan lebih rinci terkait kondisi korban masih menunggu hasil pemeriksaan medis.
Namun kemarahan warga tak terbendung. Sesaat setelah jasad korban ditemukan, massa mendatangi rumah salah satu terduga pelaku. Rumah yang memiliki ciri jendela berwarna biru itu menjadi sasaran pelampiasan emosi warga. 
Jendela, dinding, dan berbagai bagian rumah tampak porak-poranda. Meski sempat terdengar teriakan massa yang ingin membakar rumah tersebut, hingga Minggu pagi (27/7/2025), bangunan itu belum terbakar namun dalam kondisi rusak berat dan nyaris roboh.
“Warga sudah tidak tahan. Ini anak kecil, masih polos, tega sekali diperlakukan seperti itu,” ujar salah satu warga yang ikut dalam aksi protes.
Pihak kepolisian bertindak cepat. Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, mengonfirmasi bahwa satu orang terduga pelaku berhasil diamankan pada Sabtu malam. Terduga pelaku kini sedang dalam perjalanan menuju Polres OKI untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Besok pagi akan kami rilis secara resmi. Satu pelaku sudah ditangkap dan sedang dalam perjalanan ke Polres OKI," kata Kapolres Eko kepada wartawan, Minggu pagi.
Ia juga menambahkan bahwa penyidik masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. "Kita masih kembangkan. Untuk sementara satu orang sudah kita amankan, tapi belum bisa bicara detail kronologinya. Tunggu rilis resmi," jelasnya.
Sementara itu, suasana di sekitar lokasi kejadian masih mencekam. Aparat keamanan terus berjaga untuk menghindari potensi kerusuhan lanjutan. Warga yang masih terpukul oleh tragedi ini berharap keadilan bisa ditegakkan secepatnya.
Kasus ini menjadi sorotan luas dan memicu gelombang simpati serta kemarahan di media sosial. Banyak netizen mendesak agar pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan ada yang meminta agar diterapkan hukuman mati.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengawasan terhadap anak-anak serta kehadiran sistem keamanan yang tanggap dan efektif di lingkungan masyarakat. Polisi pun mengimbau warga untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus kepada pihak berwenang.
Hingga berita ini diterbitkan, aparat masih melakukan penyelidikan dan belum mengungkap identitas lengkap pelaku maupun hasil autopsi korban. Masyarakat berharap agar pelaku segera diadili dan keluarga korban mendapatkan keadilan atas tragedi yang memilukan ini. (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Maroko
Top