"Kita ingin mengangkat kembali kesenian atau kebudayaan asli dari Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumsel"
(Dr Aufa Syahrizal)
Musionline.co.id, Palembang - Terus berupaya melestarikan dan mempromosikan kesenian khas daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) gelar Festival Rentak Batanghari bertempat di Taman Budaya, Jakabaring, Palembang, Selasa (10/5/2022).
Setidaknya, 15 tim kesenian dari perwakilan Kabupaten/Kota se Sumsel ikut memeriahkan festival budaya tersebut.
Kepala Disbudpar Sumsel Dr Aufa Syahrizal mengungkapkan, kesenian di setiap daerah memiliki keunikan atau ciri khas masing-masing. Ini harus terus dipertahankan dan dikenalkan kepada masyarakat luas.
"Kita ingin mengangkat kembali kesenian atau kebudayaan asli dari Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumsel," ujarnya saat membuka Festival Rentak Batanghari 2022.
Menurutnya, meski sama-sama menampilkan kesenian dan budaya daerah, namun Festival Rentak Batanghari memiliki perbedaan dengan Festival Sriwijaya.
Festival Sriwijaya menampilkan seni dan budaya daerah dikolaborasikan dengan berbagai seni budaya dari luar Sumsel. Sementara Festival Rentak Batanghari lebih menampilkan kesenian asli dari daerah.
"Gelaran Festival ini merupakan wahana bagi penggiat sanggar yang ada di Kabuaten/Kota agar dapat menampilkan kesenian khas daerahnya masing-masing," jelas Aufa.
Dilanjutkan, Festival Rentak Batanghari diambil dari sungai yang mengalir di Sumsel, dan tahun 2022 merupakan gelaran kali ketiga festival tersebut.
"Tahun ini, Festival Rentak Batanghari digelar di Taman Budaya Sriwijaya Jakabaring hingga 12 Mei 2022. Berbagai kesenian ditampilkan, mulai dari tarian daerah, tanjidor hingga lagu daerah," jelasnya lagi.
Diketahui, pada gelaran Festival Rentak Batanghari 2022 ada dua Kabupaten yang absen, yaitu Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Kabupaten Empat Lawang lantaran terkendala anggaran. (***)