Musionline.co.id - Desa wisata Tebat Lereh menjadi satu-satunya desa wisata di Sumatera Selatan (Sumsel) masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Bukan tanpa alasan, desa Tebat Lereh memiliki potensi wisata dengan pemandangan alam menawan, asri serta budaya yang indah.
Mengunjungi langsung desa Wisata Tebat Lereh beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan, pihaknya melihat daya tarik selain air terjun, ada budaya yang luar biasa dibarengi produk ekonomi kreatif.
Menurutnya, desa wisata Tebat Lereh memiliki potensi wisata yang cocok dikembangkan menjadi daya tarik agrowisata dan eduwisata. Pihaknya akan terus mendukung, dengan harapan desa wisata ini menjadi peluang usaha dan peluang kerja.
Sandiaga Uno melanjutkan, tentunya untuk menggali dan meningkatkan potensi wisata, masyarakat Tebat Lereh agar berinovasi dalam membuat paket wisata. Inovasi dalam membuat paket wisata, dapat mengembangkan peluang usaha serta membuka jutaan lapangan pekerjaan baru.
Desa wisata Tebat Lereh memiliki air terjun Cughup Napal Kuning, sebagai daya tarik wisata alam. Pun ada budaya tradisi pantauan, merupakan adat pernikahan bagi suku Basemah sebagai pagelaran budaya.
Sekilas Tebat Lereh Meringang
Desa Tebat Lereh Meringang Lame dan Baru terletak di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam dengan luas wilayah 36 hektar, dan berpenduduk 700 jiwa terdiri dari 300 laki-laki dan 400 perempuan.
Di desa wisata Tebat Lereh Meringang terdapat warisan sejarah dari zaman puyang, seperti peninggalan keris terbang bernama keris Rangge Gudung. Keris ini dipercaya masyarakat sebagai warisan nenek moyang atau leluhur tanah Basemah Tengah Padang, dan diwariskan turun temurun ke jurai tue desa atau masyarakat yang dituakan di desa Tebat Lereh Meringang.
Masyarakat desa ini sebagian besar berprofesi sebagai petani sayuran, buah, padi dan kopi. Luas wilayah perkebunan kopi 70 hektar, sawah sekitar 15 hektar, perkebunan sayur dan buah 50 hektar serta wilayah pemukiman delapan hektar.
Keindahan alam dan budaya pendukung, terdapat air terjun Napal Kuning, Agrowisata, kerajinan, kuliner, warisan sejarah rumah bahgi didukung suasana alam yang asri serta budaya yang terjaga sejak dulu.
Sebagai desa wisata, terdapat homestay yang dikelola masyarakat sekitar. Umumnya, terbuat dari bangunan kayu dipadu keramahan masyarakatnya. Untuk menu sarapan dan makan jangan takut, pengunjung akan disuguhkan menu masakan khas dari desa wisata ini. (***)