Musi Online https://musionline.co.id 19 May 2025 @18:36 26 x dibaca 
Ini Sosok yang Berani Tegur Hercules hingga Mau Meminta Maaf Kepada Gatot Nurmantyo: Ternyata Orang Dekat Presiden Prabowo.
Musionline.co.id, Jakarta - Setelah sempat melontarkan pernyataan kontroversial yang memicu polemik di kalangan purnawirawan TNI, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Rosario de Marshall alias Hercules, akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada sejumlah jenderal purnawirawan.
Permohonan maaf Hercules itu termasuk ditujukan kepada Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo dan Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Hercules setelah menerima teguran langsung dari Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, yang kini menjabat sebagai Penasehat Khusus Urusan Pertahanan Nasional Presiden Prabowo Subianto.
Dalam program “Kontroversi” yang ditayangkan Metro TV, Dudung melakukan panggilan video dengan Hercules.
Dimana, dalam video itu, Dudung secara tegas meminta Hercules untuk mengklarifikasi dan mencabut ucapan yang dinilai menciderai kehormatan para purnawirawan TNI.
“Minta maaf atas ucapan yang salah terhadap bapak-bapak purnawirawan, jenderal. Aku minta maaf sebesar-besarnya,” ujar Hercules dalam video call yang ditayangkan Minggu, 18 Mei 2025, melalui kanal YouTube Metro TV.
Jenderal Dudung kemudian menegaskan bahwa Hercules telah menyatakan penyesalannya secara langsung dan berkomitmen untuk tidak mengulangi tindakan serupa, bahkan menyatakan akan mendukung kegiatan-kegiatan pemerintah ke depan.
“Beliau minta maaf dan menyatakan akan mendukung kegiatan pemerintah. Itu penting,” kata Dudung.
Tak hanya menyampaikan maaf kepada Gatot dan Yayat, Hercules juga menyampaikan penyesalan mendalam atas pernyataannya yang dianggap menghina Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, seorang legenda Kopassus.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan publik, Hercules menyebut Sutiyoso dengan sebutan “bau tanah”, yang langsung menuai kecaman luas dari berbagai kalangan termasuk ari para purnawirawan TNI.
“Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso dan seluruh keluarganya. Saya sangat hormat dan kagum pada beliau yang berasal dari Kopassus baret merah. Ucapan saya kemarin tidak pantas dan saya menyesalinya,” ujar Hercules.
Namun, meski telah meminta maaf, Hercules sempat menunjukkan sikap yang kembali mengundang kontroversi.
Dalam satu pernyataan, ia secara terbuka mengaku tidak takut pada Gatot Nurmantyo.
“Tapi Gatot, Saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut sama Anda. Saya tidak menghargai Anda,” ucap Hercules sambil menunjuk ke arah kamera.
Ia juga menanggapi ancaman dari Yayat Sudrajat yang sebelumnya menyatakan akan “menembak kepala” Hercules akibat penghinaan terhadap Sutiyoso.
Hercules menyatakan bahwa dirinya sudah terbiasa menghadapi ancaman, bahkan ledakan peluru.
“Saya sudah biasa. Peluru meledak di kepala saya pun tidak gentar,” tegasnya dalam wawancara di kanal YouTube Seleb Oncam News.
Hercules: Dari TBO Kopassus ke Pemimpin GRIB Jaya
Rosario de Marshall atau Hercules bukan sosok asing di dunia politik dan dunia bawah tanah Jakarta.
Lahir di Timor Portugis (kini Timor Leste) pada awal 1960-an, ia menjadi yatim piatu saat usianya masih belia.
Ia kemudian direkrut oleh tentara Indonesia sebagai TBO (Tenaga Bantuan Operasi) dan bekerja sebagai kurir logistik bagi Kopassus.
Nama “Hercules” sendiri merupakan nama sandi yang diberikan oleh unit komunikasi radio militer.
Kariernya sebagai tokoh bawah tanah bermula ketika ia menetap di Jakarta pada akhir 1980-an.
Bersama sejumlah pemuda Timor, Hercules membentuk geng di Tanah Abang yang dikenal kejam dan menguasai wilayah itu pada era 1990-an.
Ia juga dikenal dekat dengan Prabowo Subianto, bahkan sejak Prabowo masih menjabat sebagai Komandan Satgas Nanggala Kopassus.
Ikatan kesetiaan ini tetap dijaga hingga kini, bahkan Hercules aktif mendukung Prabowo dalam Pemilu 2014 dan 2019.
Pasca keruntuhan kekuasaannya di Tanah Abang akibat konflik berdarah dengan geng-geng Betawi dan Madura, Hercules bertransformasi menjadi pengusaha dan politisi.
Ia mendirikan organisasi GRIB Jaya pada tahun 2011 untuk menggalang dukungan bagi Gerindra.
Namun, sepak terjangnya kembali menjadi sorotan usai mengancam Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada April 2025 terkait pembentukan Satgas Antipremanisme.
Dalam video yang viral, Hercules menyatakan siap menggerakkan 50.000 anggota GRIB ke Gedung Sate.
Presiden Prabowo: Ormas Tak Boleh Menyengsarakan Masyarakat
Dalam perbincangannya dengan Hercules, Jenderal Dudung turut menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto bahwa organisasi masyarakat (ormas) tidak boleh menjadi sumber keresahan publik.
“Kalau ada ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, perintah Presiden kepada Mendagri adalah bubarkan saja,” kata Dudung.
Hercules pun menyatakan dukungan atas kebijakan tersebut. “Bubarkan, saya mendukung,” ujarnya.
Kini, pasca permintaan maaf terbuka itu, publik menantikan apakah Hercules benar-benar akan berubah.
Akankah Hercules kembali ke jalur yang lebih konstruktif dalam mendukung pembangunan nasional. (***)
0 Komentar