Musi Online https://musionline.co.id 30 December 2020 @18:29 622 x dibaca Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat meninjau Pelabuhan dan Jalan Lingkar Luar Timur di Pelabuhan Sungai Lais, Selasa (29/12).
MUSIONLINE.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel H. Herman Deru mensupport penuh akan dijadikannya Pelabuhan Sungai Lais sebagai terminal pelabuhan khusus pengangkut barang. Apalagi menurutnya pelabuhan ini memiliki luas lahan 200 hektar tentu sangat mungkin nantinya pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan pengganti pelabuhan boom baru.
"Pelabuhan ini sangat representatif untuk menggantikan peran pelabuhan boom baru sebagai terminal barang. Tanahnya sudah bersertifikat seluas 200 hektar. Pelindo sudah mengajukan rekomendasi dengan saya dan sudah saya tanda tangani, tinggal menunggu Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dari Kementerian Perhubungan," ungkap Gubernur Herman Deru di sela-sela peninjauan Pelabuhan dan Jalan Lingkar Luar Timur di Pelabuhan Sungai Lais, Selasa (29/12).
HD ingin pelabuhan Sungai Lais segera terealisasi sehingga benar-benar dapat dipisahkan antara pelabuhan angkutan barang dangan pelabuhan angkutan penumpang.
"Kita sudah tidak sabar menantikan itu agar Palembang segera mempunyai pelabuhan yang representatif. Jadi kita pisahkan antara terminal barang dan terminal penumpang. Pelabuhan bom baru nantinya hanya khusus kapal angkutan penumpang saja. Kita akan minta Kementerian Perhubungan untuk segera mengeluarkan RIP-nya," ucapnya.
Dikatkan, pelabuhan Sungai Lais lokasinya berdekatan dengan Jalan Lingkar Luar Timur sebagai penunjang bagi moda transportasi barang sehingga lokasi ini sangat cocok sebagai terminal angkutan barang.
Meski ada persoalan pendaanan, HD pun mengaku tidak menjadi masalah karena Pemprov Sumsel bersama pihak Pelindo dan juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat mengatasi persoalan tersebut.
"Kalau masalah pendanaan kita banyak pilihan, bisa Pelindo sendiri, bisa juga Pelindo dengan Pemprov bahkan bisa Pelindo dengan BUMD," ungkapnya.
Menanggapi soal Jalan Lingkar Luar Timur yang tidak berjauhan dengan pelabuhan sungai lais, HD sangat mengapresiasi karena sudah terlihat proses pengerjaannya.
"Tadi kita membuktikan bahwa TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) itu berhasil. Sedangkan di lahan yang non pembebasan karena lahan itu masuk di sertifikat Pelindo. Saya lihat proses sudah ada kita acungkan jempol," tuturnya.
Sementara itu, General Manajer Pelindo II, Silo Santoso mengucapkan terima kasih atas dukungan dan support yang luar biasa dari Gubernur Herman Deru atas percepatan pembangunan pelabuhan sungai Lais ini.
Dia menjelaskan pihaknya sedang menunggu persetujuan untuk RIP dari Kementerian Perhubungan. Jika RIP itu ada maka pihaknya akan melakukan langkah-langkah sebagai landasan sebagai pembangunan pelabuhan.
"Nah tadi Pak Gubernur Sumsel Herman Deru juga mensuport percepatan supaya rencana pelabuhan ini ditetapkan. Kita akan melakukan langkah-langkah ketika ada RIP sebagai landasan pembangunan pelabuhan," paparnya.
Untuk perkembangan pelabuhan saat ini dia menyebutkan masih sedang melakukan pengerasan jalan sepanjang 1,9 KM.
"Kita sudah pengecoran jalan dengan tebal 30 cm sepanjang 1,9 km akan terhubung dengan jalur lingkar timur kemudian nanti ke jalur lingkar selatan. Pak Gubernur Herman Deru juga apresiasi karena ini salah satu solusi untuk menghindari kepadatan-kepadatan jalan yang masuk ke dalam Kota Palembang," imbuhnya.
Sementara itu bertempat di Gedung Kantor IPC Pelabuhan Palembang, Selasa (29/12), Gubernur Sumsel H. Herman Deru bersama General Manager PT. Palabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Palembang Silosantoso, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan kelas II Palembang H. Irwan, S.H dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumsel VIII Birendrajana, melakukan pembahasan mendalam mencari solusi atas pendangkalan sungai di jalur utama dan pembahasan pengembangan pelabuhan ada di Kota Palembang.
Dalam rapat tersebut Gubernur H. Herman Deru mengungkapkan, Container yang bertumpuk pada pelabuhan boom baru menandakan dimasa covid ini sudah ada pemulihan terkhusus pada sektor ekspor.
“Kapal ini sampai singapura 36 jam balik lagi, balik lagi jadi dalam 5 hari container sudah disini lagi. Ini komunitasnya karet, kelapa,sawit, dan lain-lain. Ini membanggakan sekali artinya kita sudah mulai beradaptasi mensiasati covid ini,” tuturnya.
Dikatakan Herman Deru Pengembangan pelabuhan dan mencari solusi pendangkalan sungai di jalur utama bertujuan untuk mendorong sektor ekonomi, pariwisata, dan lainnya melalui pelabuhan yang merupakan gerbang perekonomian.
“Terimakasih kepada pengelola pelabuhan ini terutama KSOP, kita termasuk yang cepat, dibanding yang lain, paling lama 20 jam jadi tidak sampai 1 hari 1 malam. Kita sedang berupaya untuk membuat pelabuhan samudera dan pelabuhan dalam kota ini di sungai lais yang diperuntukkan untuk barang, dan kemungkinan disini untuk mengangkut orang saja nanti karena luasnya 24 hektare sedangkan sungai lais ini 200 hektar,” ungkapnya.
Herman Deru menginginkan pelabuhan Sungai Lais untuk segera cepat terealisasi sehingga benar-benar dapat dipisahkan antara pelabuhan pengangkut barang dangan pelabuhan pengangkut penumpang.
"Kita sudah tidak sabar menantikan itu agar Palembang segera mempunyai pelabuhan yang representatif. Jadi kita pisahkan antara terminal barang dan terminal penumpang sehingga pelabuhan bom baru khusus orang saja, kita akan minta agar Kementerian Perhubungan untuk segera mengeluarkan RIP-nya," terangnya.
Editor: Karni
0 Komentar