Musi Online https://musionline.co.id 03 July 2025 @18:11 40 x dibaca 
Diduga Dilatari Cemburu Buta, Candra Habis Nyawa Istri dan Putuskan Tangan Adik Ipar di Prabumulih.
Musionline.co.id, Prabumulih - Warga Jalan Anggrek, Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, dibuat geger pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025, sekitar pukul 01.30 WIB.
Suasana yang biasanya tenang mendadak berubah mencekam setelah terdengar jeritan memilukan dari rumah pasangan suami istri, Candra Saputra (26) dan Lidia Kristina (23).
Lidia ditemukan bersimbah darah setelah dibacok berulang kali oleh suaminya sendiri.
Tidak hanya berhenti pada Lidia, adik ipar pelaku, seorang remaja perempuan berinisial NRA (14), juga menjadi korban keganasan Candra.
NRA yang saat itu berusaha melindungi kakaknya justru harus kehilangan telapak tangan kanannya akibat sabetan parang pelaku yang membabi buta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar dan pihak kepolisian, tragedi berdarah ini diduga dipicu oleh rasa cemburu berlebihan yang telah lama menggerogoti hati Candra.
Ia menaruh curiga terhadap istrinya hingga kerap bertengkar. Namun malam itu, emosi Candra benar-benar memuncak dan tak terkendali.
Tanpa banyak bicara, pelaku langsung mengambil sebilah parang yang biasa digunakan untuk berkebun. Dengan amarah meluap, ia menyerang Lidia yang kala itu tak sempat menghindar.
Parang di tangannya diayunkan berkali-kali ke tubuh sang istri hingga membuat Lidia jatuh tersungkur bersimbah darah.
Jeritan korban membuat NRA, adik Lidia, yang saat itu berada di dalam rumah langsung berlari untuk menolong.
Namun nahas, saat NRA berusaha menahan serangan Candra, parang justru menyabet tangan kanannya hingga putus.
Tubuh mungil NRA langsung tersungkur menahan sakit, sementara Candra masih terus kalap.
Usai memastikan istri dan adik iparnya terkapar tak berdaya, Candra buru-buru kabur meninggalkan rumah. Warga sekitar yang mendengar keributan lalu berdatangan dan segera memberikan pertolongan.
Kedua korban dievakuasi ke RS Pertamina Prabumulih. NRA langsung mendapat tindakan medis untuk menyelamatkan tangannya, sedangkan Lidia sempat ditangani secara intensif namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Ia menghembuskan napas terakhir beberapa jam setelah kejadian.
Kapolres Prabumulih, AKBP Bobby Kusumawardhana SH SIK MSi, melalui Kasat Reskrim AKP H. Tiyan Talingga ST MT, membenarkan insiden berdarah tersebut.
“Benar, telah terjadi dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan seorang meninggal dunia dan seorang lagi luka berat. Pelaku sudah berhasil diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” ungkap AKP Tiyan kepada wartawan.
Pihak kepolisian saat ini masih mendalami lebih jauh motif pelaku, termasuk memeriksa beberapa saksi yang mengetahui langsung maupun mendengar kejadian tersebut.
“Kami juga tengah melakukan penyitaan barang bukti berupa parang yang digunakan pelaku,” tambahnya.
Kejadian tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar korban, khususnya orang tua Lidia dan NRA.
Mereka tidak menyangka, rumah tangga yang terlihat harmonis di mata tetangga ternyata menyimpan bara yang berujung pada petaka.
“Kami berharap pelaku dihukum setimpal,” ujar salah satu kerabat korban dengan mata berkaca-kaca.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras betapa bahayanya rasa cemburu yang tidak terkontrol dan pentingnya komunikasi sehat dalam rumah tangga. Polisi pun mengimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan jika melihat tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga agar tragedi serupa tidak terulang kembali. (***)
0 Komentar