Musi Online | Geger di Sungai Kelekar, Pemancing Tewas Tenggelam Setelah Perahu Terbalik, Jenazah Ditemukan Usai Pencarian Intensif
HDCU
Home        Berita        Seputar Musi

Geger di Sungai Kelekar, Pemancing Tewas Tenggelam Setelah Perahu Terbalik, Jenazah Ditemukan Usai Pencarian Intensif

Musi Online
https://musionline.co.id 27 July 2025 @19:40
Geger di Sungai Kelekar, Pemancing Tewas Tenggelam Setelah Perahu Terbalik, Jenazah Ditemukan Usai Pencarian Intensif
Geger di Sungai Kelekar, Pemancing Tewas Tenggelam Setelah Perahu Terbalik, Jenazah Ditemukan Usai Pencarian Intensif.

Musionline.co.id, Ogan Ilir - Suasana duka menyelimuti kawasan Sungai Kelekar, Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menyusul insiden tragis yang menimpa seorang pemancing bernama Angga Rolibi (43). 
Pria asal Perumahan Sutya Akbar, Tanjung Barangan, Kelurahan Ilir Barat I, Kota Palembang, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah sebelumnya tenggelam akibat perahu yang ditumpanginya terbalik pada Sabtu (26/7) sore.
Jenazah korban akhirnya berhasil ditemukan oleh tim pencarian gabungan pada Minggu pagi (27/7) sekitar pukul 10.15 WIB, tidak jauh dari lokasi kejadian awal. 
Proses pencarian melibatkan unsur BPBD/BNPB Ogan Ilir, pihak kepolisian, warga setempat, serta relawan yang sejak malam sebelumnya telah berupaya menyisir perairan Sungai Kelekar dengan penuh kewaspadaan.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Tanjung Senai, Kompleks Perkantoran Pemkab Ogan Ilir, guna dilakukan visum et repertum sebagai bagian dari prosedur hukum dan identifikasi medis.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Tanjung Batu, Iptu Dr. Saparudin Akso, peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB pada Sabtu (26/7). 
Saat itu, korban bersama lima orang rekannya tengah menaiki sebuah perahu ketek untuk menyeberangi sungai dari arah Pintu 2 menuju Pintu 3 di kawasan Desa Burai. 
Namun, saat perahu berpapasan dengan dua perahu lainnya dari arah berlawanan, gelombang besar yang ditimbulkan menyebabkan perahu yang mereka tumpangi oleng dan akhirnya terbalik.
Kelima penumpang lainnya berhasil menyelamatkan diri meski sempat panik akibat peristiwa mendadak tersebut. Mereka adalah:
Asep Bayumi
Fatu Alam bin Sayuti Iksan (31), perangkat desa asal Banyuasin
Gunardi bin Suhaimi (58), wiraswasta asal Banyuasin
Alimran bin Damsir (42), wiraswasta asal Banyuasin
Ambul Sadad (21), warga Dusun V Desa Burai
“Kelima penumpang yang selamat sudah dalam kondisi stabil dan telah mendapatkan pertolongan,” ujar Iptu Saparudin.
Namun nahas bagi Angga Rolibi. Diduga karena tidak bisa berenang dan terbawa arus, korban tidak mampu menyelamatkan diri meskipun sempat dilempar ember pelampung oleh saksi mata. Upaya penyelamatan saat itu pun tak berhasil menghentikan tragedi tersebut.
Pihak Polsek Tanjung Batu langsung bertindak cepat begitu menerima laporan kejadian. Selain mendatangi lokasi dan membantu evakuasi, aparat kepolisian juga mengamankan barang bukti dan menyusun laporan kejadian sebagai bahan pendalaman investigasi lebih lanjut.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian, khususnya tim BPBD Ogan Ilir, masyarakat Desa Burai, dan para relawan. Tanpa kolaborasi ini, proses evakuasi tentu jauh lebih sulit,” kata Iptu Saparudin dalam pernyataannya kepada media.
Keluarga korban pun menyampaikan rasa terima kasih atas segala bantuan dan empati dari masyarakat dan aparat setempat. Dalam suasana penuh haru, salah satu perwakilan keluarga menyatakan bahwa mereka menerima musibah ini dengan ikhlas.
“Kami segenap keluarga besar almarhum Angga Rolibi mengucapkan terima kasih yang tulus kepada jajaran Polsek, BPBD, masyarakat dan relawan atas bantuan yang tidak kenal lelah. Kami menerima musibah ini dengan ikhlas,” ungkapnya.
Imbauan Keselamatan untuk Aktivitas di Perairan
Sebagai penutup, Kapolsek menegaskan pentingnya memperhatikan aspek keselamatan saat melakukan aktivitas di sungai atau perairan terbuka. 
Ia menekankan perlunya penggunaan pelampung dan kesiapsiagaan terhadap cuaca maupun kondisi arus sungai, terutama saat berada di atas perahu kecil seperti ketek.
“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Keselamatan harus selalu diutamakan dalam setiap aktivitas di perairan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” pungkas Iptu Saparudin.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi risiko di lingkungan perairan, terutama di wilayah-wilayah yang masih mengandalkan transportasi sungai sebagai moda utama mobilitas masyarakat. (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Maroko
Top