Musi Online | Junction Palembang Rampung 100 Persen: Penghubung Empat Provinsi di Sumatera Jadi Simpul Strategis JTTS
HDCU
Home        Berita        Seputar Musi

Junction Palembang Rampung 100 Persen: Penghubung Empat Provinsi di Sumatera Jadi Simpul Strategis JTTS

Musi Online
https://musionline.co.id 13 November 2025 @18:45
Junction Palembang Rampung 100 Persen: Penghubung Empat Provinsi di Sumatera Jadi Simpul Strategis JTTS
Junction Palembang Rampung 100 Persen: Penghubung Empat Provinsi di Sumatera Jadi Simpul Strategis JTTS.

Musionline.co.id, Ogan Ilir - Pembangunan Junction Palembang di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya rampung 100 persen dan kini tengah memasuki tahap penyempurnaan akhir sebelum dioperasikan penuh. 
Proyek strategis nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) ini disebut sebagai salah satu konstruksi paling rumit dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) karena menjadi titik simpul utama penghubung empat provinsi besar di Sumatera, yakni Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.
Dengan panjang total mencapai 12,86 kilometer, Junction Palembang akan berperan vital sebagai pusat integrasi antara dua ruas tol utama, yaitu Tol Kayuagung–Palembang–Betung (Kapalbetung) dan Tol Palembang–Indralaya–Prabumulih (Palinpra).
Keduanya merupakan jalur penting yang menopang konektivitas wilayah selatan dan tengah Pulau Sumatera.
Titik Integrasi Lintas Provinsi
Kepala EVP Divisi Pembangunan Jalan Tol Hutama Karya, Pulung Satyo Anggono, menjelaskan bahwa Junction Palembang akan menjadi simpul penghubung utama yang memungkinkan kendaraan dari empat provinsi di Sumatera melintas tanpa harus keluar ke jalur arteri.
“Semua terkoneksi di sini, sehingga pengguna jalan tol dari empat provinsi di Sumatera bisa melintas tanpa harus keluar ke jalur arteri,” ujar Pulung dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, keberadaan junction ini akan menjadi kunci efisiensi mobilitas antarwilayah, mengurangi waktu tempuh, sekaligus menurunkan biaya logistik lintas provinsi di kawasan Sumatera bagian selatan dan tengah.
Konstruksi Paling Rumit di JTTS
Dibangun dengan 10 ramp penghubung, Junction Palembang disebut-sebut sebagai proyek dengan desain teknis paling kompleks di jaringan JTTS. 
Kompleksitas itu muncul karena struktur junction harus menghubungkan ruas tol dengan arah dan elevasi berbeda, sekaligus tetap menjaga standar keamanan, keselamatan, dan kelancaran arus lalu lintas selama pembangunan berlangsung.
Proyek ini dibagi menjadi dua tahap pengerjaan besar.
Tahap pertama mencakup ramp 1 (Betung–Kayuagung), ramp 2 (Kayuagung–Indralaya), ramp 3 (Indralaya–Kayuagung), ramp 5 (Betung–Indralaya), serta ramp 7A (Betung–Kramasan) dan ramp 7B (Kramasan–Kayuagung). Seluruh ramp di tahap ini selesai pada Februari 2025.
Tahap kedua meliputi ramp 4A (Indralaya–Betung), ramp 4B (Kayuagung–Kramasan), ramp 6 (Betung–Palembang), dan ramp 8 (Palembang–Kayuagung), yang diselesaikan pada Oktober 2025.
Desain ramp dibuat dengan presisi tinggi agar kompatibel terhadap perbedaan kontur tanah dan arah lalu lintas antarruas tol. Tantangan besar lainnya adalah menjaga kelancaran kendaraan yang masih melintas di sekitar proyek, terutama di ruas Tol Kapalbetung dan Palinpra yang memiliki volume lalu lintas cukup tinggi.
“Bisa dibilang Junction Palembang ini paling kompleks di antara proyek JTTS lainnya karena menghubungkan berbagai ruas tol dari empat arah sekaligus,” ungkap Pulung.
Standar Keamanan Tertinggi
Sebelum dinyatakan rampung sepenuhnya, delapan ramp Junction Palembang telah menjalani Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) dan berhasil memperoleh pemeringkatan tertinggi, yaitu lima bintang. 
Hal ini menandakan bahwa proyek tidak hanya selesai secara fisik, tetapi juga telah memenuhi standar keselamatan, kualitas, dan kelayakan operasional yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
Dengan rampungnya proyek ini, Hutama Karya optimistis bahwa Junction Palembang akan menjadi infrastruktur penopang utama mobilitas barang dan manusia di wilayah Sumatera bagian selatan. 
Selain meningkatkan efisiensi perjalanan antarprovinsi, keberadaannya juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi baru di sektor industri, perdagangan, dan pariwisata.
“Junction Palembang bukan sekadar proyek fisik, tetapi simbol konektivitas baru Sumatera. Ia akan membuka jalur ekonomi baru dari Lampung hingga Bengkulu dan Jambi dengan efisiensi waktu tempuh yang jauh lebih singkat,” pungkas Pulung.
Kini, setelah seluruh tahap konstruksi rampung dan siap dioperasikan, Junction Palembang siap menjadi simpul strategis JTTS yang mempercepat integrasi konektivitas Sumatera dari ujung selatan hingga tengah. (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Maroko
Top