Musionline.co.id, - Dia tak lelah melayani masyarakatnya, sesibuk apapun menjalani tugas kesehariannya sebagai abdi Negara, tak pernah terlihat lelah di raut wajahnya. Terkadang bingung merambah pikiran di kepala, apakah dia “Super” layaknya seorang tokoh DC dan Marvel seperti “Super Man” yang sering dibaca ketika kecil di komik-komik keluaran dunia barat itu.
Dulu, ketika menjabat sebagai Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, dia dijuluki “Bupati 25”. Kenapa seperti itu, apa arti angka 25 itu?
Rupanya, angka 25 itu menyiratkan jika dia adalah Bupati yang hanya dua (2) hari berada di Kantor mengerjakan tugas-tugasnya selaku kepala daerah di Kabupaten itu. Sementara lima (5) hari sisanya, dia turun ke lapangan, melihat setiap pembangunan di daerah yang dipimpin dan menemui masyarakatnya untuk mendengar keluhan serta saran yang harus didengarnya langsung demi menata masa depan kabupaten yang dipimpinnya. Mengunjungi desa-desa, berdialog dengan masyarakat, menyerap berbagai aspirasi dan masalah yang dihadapi masyarakat.
Tidak hanya itu, usai jam kerja atau kantor serta bertemu dengan masyarakat yang dipimpinnya “25”. Pulang kantor pun, masih menerima kunjungan-kunjungan dari masyarakat, terkadang hingga larut malam, bahkan pagi menjelang.
Nampak, ramai masyarakat yang berdatangan dari daerah-daerah di OKU Timur. Setelah didata petugas, mereka duduk di kursi-kursi yang telah disusun rapi di teras rumah terletak di Belitang BK 9. Satu persatu masyarakat menjumpai langsung Bupatinya dan berkeluh kesah, mengadu akan kehidupan mereka. Terkadang, dia memberikan saran dan jalan keluar bagi masyarakat yang menemuinya itu.
Ada satu hal yang sangat mengelitik hati ketika itu. Waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, ada seorang ibu hamil ditemani suaminya duduk mengantri untuk menemui sang pemimpin. Saat tiba gilirannya bertemu sang pemimpin, si ibu muda itu hanya memintanya untuk memegang perutnya yang tengah hamil sekitar 7 bulan itu.
Ya…itu saja, sembari si ibu meminta sang pemimpin untuk mendoakan semoga kelak anaknya lahir dengan selamat dan dapat menjadi orang yang berguna bagi orang banyak seperti sang pemimpin.
Kedekatannya dengan masyarakat yang dipimpinnya berbuah manis. Setidaknya, dia mengetahui seluk beluk Kabupaten yang dipimpinnya dan menjabat selama dua periode 2005-2010 dan 2010-2015 di Kabupaten OKU Timur. Saat pemilihan Bupati 2010 atau periode kedua, dia mendapatkan suara sebesar 94,86 persen.
Begitulah keseharian dia…
Dia yang dimaksud adalah H. Herman Deru atau yang akrab disapa HD. Kini dia menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) sejak 1 Oktober 2018 hingga sekarang.
Menjadi orang nomor satu di Bumi Sriwijaya, tidak merubah kebiasaannya ketika menjadi Bupati OKU Timur. Tetap ramah dan mengedepakan masyarakat yang dipimpinnya. Dia pun menggaungkan visinya “Sumsel Maju untuk Semua”, tentunya untuk menuju visi itu dibutuhkan kebersatuan disetiap lapisan dan lini masyarakat.
Sewaktu dia menjadi Bupati OKU Timur, dia dijuluki “Bupati 25”. Sekarang julukan apa yang tepat untuk sang Gubernur? Dia tak kunjung lelah melayani masyarakatnya yang kini terdiri dari 17 Kabupaten/Kota di Sumsel.
Tak lelah untuk membangun Sumsel, tak lelah turun ke lapangan dan tak lelah menemui, bahkan menerima kunjungan dari masyarakatnya.
Kalimat yang menggugah saat HD berkata “sebagai abdi Negara, hanya selalu berusaha untuk bekerja secara fokus dan disiplin. Terpenting adalah kerja ikhlas dan penuh keseriusan”.
Tetap sama, dia selalu turun ke lapangan mengunjungi setiap Kabupaten/Kota untuk melihat pembangunan dan untuk membantu, menetapkan anggaran berupa "Bantuan Gubernur”, tentunya berdasarkan pengajuan dari para Kepala Daerah setempat.
Jadwal yang padat sebagai Gubernur dimulai sejak pagi hingga jam kantor usai dan berkunjung ke Kabupaten/Kota, tidak pernah menyurutkan niatnya untuk selalu menerima kunjungan masyarakat di kediaman dinasnya atau Griya Agung Palembang.
Setiap malam, jika tidak ada jadwal kunjungan atau lainnya, dia menerima tamu masyarakat umum dari seluruh Kabupaten/Kota di Sumsel. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat lantaran masa pandemi Covid-19, namun itu tidak mengurangi arti dari melayani.
Biasanya, setelah menunaikan shalat isya, HD akan keluar rumah dinas untuk menemui masyarakat yang telah duduk rapi di kursi yang disusun petugas di Gedung A Griya Agung.
Kembali seperti masa sewaktu Bupati OKU Timur, satu persatu masyarakat menemui Gubernurnya. Semua diterima tanpa pandang bulu, semua sama di mata HD. Bahkan, ada masyarakat yang datang hanya sekedar untuk berswafoto.
Semua diterima, satu persatu menemui sang pemimpin dan bertatap muka langsung. Tidak ada penghalang antara masyarakat dan pemimpinnya, semua bisa diceritakan mereka. Hingga habis masyarakat yang berkunjung malam itu, HD pun barulah beristirahat. Setiap malamnya, suasana ini selalu berlanjut.
Sejak HD memimpin Provinsi Sumsel, aktivitas yang dilakukan setiap pekannya selalu terisi untuk melayani masyarakatnya. Seakan-akan semua hari adalah hari Senin.
Lelahkah dia? Dia tak pernah lelah melayani masyarakatnya. (***)