Musi Online | Ada Apa di Bulan Muharram ?
Home        Berita        Renungan Jumat

Ada Apa di Bulan Muharram ?

Musi Online
https://musionline.co.id 12 August 2021 @10:16 555 x dibaca
Ada Apa di Bulan Muharram ?

Musionline.co.id - Subhanallah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan awal tahun hijriah itu bulan haram yaitu bulan Muharram, dan menjadikan akhir tahun hijriah pun bulan haram yaitu bulan Zulhijjah. Keduanya adalah bulan haram, seakan memberikan kepada kita sebuah isyarat agar memulai tahun dengan kebaikan dan mengakhiri tahun dengan kebaikan. Karena bulan-bulan haram merupakan bulan-bulan kebaikan, sebagaimana Allah berfirman yang artinya :

“Sesungguhnya jumlah bulan ketika Allah menciptakan langit dan bumi adalah dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram” (QS. At-Taubah : 36)

Kita memulai tahun ini dengan bulan Muharram, dimana bulan Muharram adalah bulan yang Allah istimewakan. Diantara keistimewaan bulan Muharram, Allah menamainya sebagai bulan Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, artinya :

“Bulan Allah Muharram” (HR. Muslim)

Allah menyebutkan bahwa Muharram itu bulan Allah. Itu menunjukkan betapa agungnya bulan ini. Sebagaimana kita sering mendengar penjelasan dari para asatidz bahwa di bulan-bulan haram, amalan-amalan keburukan dilipatgandakan menjadi besar. Karena Allah berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya :

“Jangan kalian mendzalimi diri-diri kalian sendiri di bulan-bulan haram tersebut” (QS. At-Taubah[9]: 36)

Artinya berbuat dzalim di bulan itu akan Allah lipat gandakan, Allah besarkan dosanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demikian pula amalan shalih pun dibesarkan pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Diantara amalan yang bisa kita amalkan di bulan Muharram, saudaraku. Yaitu yang disebut dengan puasa ‘Asyura. Dimana puasa ‘Asyura kata Rasullullah, artinya :

“Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim)

Subhanallah.. betapa agungnya puasa ini. Maka dari itulah saudaraku.. Orang-orang yang mengingikan kebaikan, orang-orang yang menginginkan agar dosanya digugurkan, ini adalah kesempatan emas untuk kita digugurkan dosa-dosa kita setahun yang lalu.

Namun ketika kita berpuasa ‘Asyura, Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam membimbing kita agar berpuasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Hal ini dalam rangka menyelisihi orang-orang ahli kitab. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:

“Kalaulah masih ada waktu di tahun mendatang, aku ingin sekali berpuasa di tanggal 9” (HR. Muslim)

Lalu Kenapa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ingin berpuasa di tanggal 9 atau 11 nya?

Karena untuk membedakan ahli kitab tentunya. Karena orang-orang ahli kitab pun berpuasa di hari itu. Sebagaimana disebutkan dalam hadits lainnya, yaitu ketika Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam datang ke kota madinah, didapati orang-orang ahli kitab (orang-orang Yahudi) berpuasa di tanggal 10 Muharram. Kemudian Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepada mereka, “hari apa ini?”

Mereka berkata, “Ini adalah hari yang Allah menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun, maka kami ingin berpuasa di hari ini.” Maka kemudian Rasullullah bersabda, artinya :

“Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian”. Lalu setelah itu Rasulullah -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa pada tanggal 10 ‘Asyura ini.” (HR. Muslim)

Karena orang Yahudi pun berpuasa di tanggal itu, maka Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya untuk berbeda dengan mereka. Karena saudaraku, Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang kita untuk menyerupai mereka, beliau bersabda :

“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Daud)

Maka agar tidak menyerupai orang-orang Yahudi, Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 9 atau 11 nya, sehingga puasa tersebut tidak serupa dengan puasanya orang-orang yahudi.

Maka dari itulah, kita berusaha semaksimal mungkin untuk bisa berpuasa pada tanggal itu. Karena Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, artinya :

“Seutama-utama berpuasa adalah bulan Ramadhan setelahnya yaitu berpuasa di bulan Allah bulan Muharram” (HR. Muslim)

Ternyata puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan yaitu berpuasa di bulan Muharram. Ini menunjukkan bahwa di bulan Muharram ini kita sangat dianjurkan untuk berpuasa. Karena nilainya sangat besar dan sangat tinggi di sisi Allah.

Di bulan Muharram ini marilah kita mulai dengan lembaran baru yang lebih putih. Marilah kita berusaha memperbaiki dan membenahi diri. Apabila setahun kemarin telah banyak berbuat dosa dan maksiat, maka kita berusaha di tahun ini untuk bertaubat dan banyak beramal shalih. Dan ini di bulan yang sangat tepat kita untuk beramal shalih di dalamnya. Semoga segala amal ibadah kita ditahun lalu, dapat diterima Allah dan segala dosa-dosa kita pun di ampuni Allah. Amien ya Robbal Alamin (***)

 

Penulis : Hafiz Adriansyah (Alumni Gontor dan Al-Azhar Mesir)

Sumber : ceritaislam.com

 

 



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Sumsel Maju
Maroko
Top