Musi Online | Jokowi : Industri Baja Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi
Home        Berita        Nasional

Jokowi : Industri Baja Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi

Musi Online
https://musionline.co.id 22 September 2021 @09:57 317 x dibaca
Jokowi : Industri Baja Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Hot Strip Mill #2 PT Krakatau Steel (Persero) TBK di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa (21/9/2021). (foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Musionline.co.id, Cilegon - Industri baja merupakan sektor yang sangat strategis karena produk yang dihasilkan sangat dibutuhkan dan bisa dimanfaatkan untuk industri-industri lain.

“Merupakan salah satu pilar penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan ini disampaikan Presiden ketika memberikan sambutan pada acara Peresmian Hot Strip Mill #2 PT Krakatau Steel (Persero) TBK di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa (21/9/2021).

Sebelumnya, Presiden meninjau terlebih dahulu pabrik yang akan diresmikan. Pabrik tersebut, menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja.

“Dan hanya ada dua di dunia. Pertama di Amerika Serikat dan yang kedua di Indonesia di Krakatau Steel,” ungkapnya.

Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi Hot Rolled Coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.

Presiden mengingatkan, bahwa kebutuhan baja di dalam negeri juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun alias  jangan dibiarkan dimasuki produk luar.

Dalam lima tahun terakhir, kebutuhan baja di dalam negeri meningkat hingga sekitar 40 persen. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang terus dilaksanakan.

Oleh karenanya, Presiden meminta agar produksi dari pabrik tersebut untuk terus ditingkatkan hingga mencapai 4 juta ton/tahun.

“Dengan beroperasinya pabrik ini akan dapat memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, juga akan menekan angka impor baja ke negara kita yang saat ini berada pada peringat kedua komoditas impor Indonesia, sehingga bisa menghemat devisa hingga Rp29 triliun per tahun,” ungkapnya lagi.

Presiden pun berpesan agar kualitas produk yang dihasilkan tidak kalah dari produk impor, dapat memenuhi kebutuhan dunia industri di negara kita.

“Saya yakin, nantinya akan menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar regional dan global. Saya titip kepada para Menteri untuk terus mendukung para pelaku industri baja dan besi, mendukung BUMN kita agar menjadi lebih profesional dan terus menguntungkan,” tegas Jokowi.

Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan klaster 10 juta ton industri baja di Cilegon yang ditargetkan terealisasi pada tahun 2025.

Presiden menyampaikan, bahwa transformasi BUMN menjadi keharusan agar dapat menjadi perusahaan BUMN kelas dunia yang semakin profesional, kompetitif dan menguntungkan. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyaraka, membuka makin banyak lapangan pekerjaan dan berkontribusi lebih besar pada pendapatan negara.

Proses transformasi BUMN yang dilakukan adalah mulai dari restrukturisasi di BUMN, pembentukan holding dan sub holding hingga pembentukan klaster-klaster industri strategis. Untuk itu Presiden juga meminta agar PT Krakatau Steel terus melakukan transformasi dan restrukturisasi.

Sementara itu dalam laporannya, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim mengatakan, bahwa Pabrik Hot Strip Mill #2 Krakatau Steel memiliki nilai investasi mencapai Rp7,5 triliun ini dengan luas pabrik 25 hektar dan berkapasitas 1,5 juta ton per tahun.

“Pabrik ini adalah pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan produk Hot Rolled Coil dengan ketebalan 1,4 mm hingga 16 mm,” ucapnya.

Dilanjutkan, bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik sehingga produk HRC HSM2 akan diutamakan untuk mengisi pangsa pasar otomotif yang membutuhkan kualitas baja terbaik.

“Hal ini seiring dengan rencana Indonesia untuk dapat menjadi salah satu pusat produk mobil listrik dunia. Ini akan berdampak pada penghematan devisa Indonesia serta memperbaiki neraca perdagangan,” ucapnya lagi.

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Ketua DPR RI Puan Maharani, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae Sung, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Walikota Cilegon Helldy Agustian. (***/BPMI Setpres)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Sumsel Maju
Maroko
Top