Musionline.co.id, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak para dai untuk turut membumikan gerakan moderasi beragama sebagai spirit untuk penguatan bangsa. Moderasi beragama yang digulirkan Kementerian Agama (Kemenag) adalaha salah satu upaya untuk merawat karakter keberagaman yang moderat, toleran dan saling menghormati.
"Mari kita jadikan dakwah sebagai spirit menjaga dan merawat harmoni Indonesia. Kita buktikan bahwa Indonesia adalah kiblat Islam yang meneduhkan dan visoner," ujar Menag Yaqut pada acara Temu Dai Media di Jakarta.
Yaqut juga mengajak para dai untuk menjadikan Indonesia sebagai laboratorium kerukunan umat beragama yang mampu menjadi kiblat perdamaian di dunia. "Semua ini diperlukan sinergitas dan keterlibatan para dai dalam menjabarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin," imbuhnya.
Lebih lanjut Menag Yaqut meyakini para ulama di Indonesia mengamalkan Islam yang ramah dan teduh, namun sering memposisikan diri sebagai kelompok silent majority. "Mari kita sama-sama speak-up dan speak-out yang kencang dan intensif tentang pentingnya mempraktikkan Islam Wasathiyah (jalan tengah)," tambahnya lagi.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kamaruddin Amin mengatakan, media merupakan mitra dakwah yang sangat relevan. Sebab, di era digital ini penyampaian dakwah melalui media sangat efektif.
"Saat ini generasi Z yang jumlahnya mungkin lebih dari 50 % akrab dengan media sosial. Mereka menerima banyak informasi agama dari mulai wacana konservatif hingga liberalisme dan Islamisme. Mereka memerlukan penetrasi sehingga informasi yang diterima bisa dicerna ulang," tukas Kamaruddin.
Tampak hadir dalam acara Temu Dai Media ini, Menteri Agama periode 2014 -2019 Lukman Hakim Saifudin, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo, dan para Tenaga Ahli Menteri Agama. (hattadi)