Musi Online https://musionline.co.id 04 May 2023 @09:59 598 x dibaca Oleh: Selvi Nur Cahaya
(Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Jambi)
Bagi kalangan anak muda zaman sekarang kata 'circle' sudah tidak asing lagi terdengar. Circle pertemanan ini biasanya terbentuk karena merasa kesesuaian antara satu sama lain baik itu dari kegemarannya, makanan, dan bahkan dari sesuatu yang mereka tidak sukai. Hal ini sering disebut dengan satu frekuensi.
Anak-anak dan remaja biasanya selalu mempunyai circle pertemanan. Hal ini dikarenakan seseorang pasti membutuhkan interaksi dengan orang-orang sekelilingnya. Circle pertemanan ini sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang, apalagi circle itu baik maka akan memberikan hal positif begitu juga sebaliknya, apabila circle itu buruk maka akan memberikan hal negatif. Dampak dari circle pertemanan yaitu akan merubah gaya hidup seseorang, tingkah laku/attitude seseorang, bahkan seseorang akan berani untuk mencoba hal baru tanpa memikirkan risikonya
Gaya hidup seseorang biasanya bergantung pada circle pertemanannya, seseorang akan mengikuti bagaimana gaya hidup temannya, seperti melihat gaya hidup temannya mewah maka mereka akan mengikutinya walaupun kenyataannya kehidupan mereka hanya berkecukupan. Selain itu, gaya hidup yang biasanya ditiru adalah dalam berpakaian/style, seseorang akan mengikuti cara temannya berpakaian. Apalagi di zaman sekarang yang selalu mengutamakan trend sehingga mereka tidak memikirkan apakah pakaian itu layak digunakan atau tidak yang penting bagi mereka itu sesuatu yang keren.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih circle pertemanan adalah jangan sampai berpengaruh terhadap gaya hidup teman, hiduplah sesuai dengan keadaan yang ada jangan memaksakan sesuatu, dan jadilah diri sendiri dengan memilih hal-hal yang baik untuk diterapkan.
Tingkah laku/attitude juga menjadi dampak circle pertemanan seseorang. Jika salah memilih circle pertemanan maka, seseorang biasa prilakunya akan berubah terhadap orang lain, seperti suka berbohong kepada orang tua karena ingin jam pulang ke rumah lebih lama, tidak menghormati orang tua saat menasihatinya, bertindak seakan dirinya sudah paling benar, dan hal buruk lainnya. Tentu saja kebiasaan ini harus dibenahi dengan membiasakan diri untuk selalu mematuhi orang tua dan memilih circle pertemanan yang baik.
Seseorang yang salah memilih circle juga akan berani untuk mencoba hal baru tanpa memikirkan risikonya. Seperti merokok, mabuk-mabukan, memakai narkoba, bahkan melakukan kekerasan terhadap orang lain apabila orang tersebut mengusiknya. Berawal dari mencoba lambat laun seseorang akan menjadi candu untuk selalu hidup dengan kebiasaan seperti itu. Hal ini sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan tubuh. Orang seperti ini akan merasa dirinya keren dan gaul. Kebiasaan ini seharusnya diperbaiki dengan membuat peraturan untuk diri sendiri agar menjadi lebih baik dan harus mengetahui dampak buruk yang akan terjadi apabila diterapkan.
Dalam memilih circle pertemanan, seseorang harus bisa menyeleksi dengan baik karena akan sangat berdampak bagi kehidupan. Circle pertemanan mempengaruhi masa depan seseorang. Seseorang yang memiliki circle yang benar maka kebiasaan yang dilakukannya juga baik. Begitu juga sebaliknya, circle yang salah maka kebiasaan yang dilakukan juga tidak baik.
Apabila seseorang dengan kebiasaan baik maka, orang tersebut akan memikirkan masa depannya akan menjadi seperti apa. Namun, seseorang yang kebiasaan buruk masa depannya akan berpengaruh. Apalagi, anak muda yang salah memilih circle pertemanan hingga terkadang sampai malas melanjutkan pendidikan hingga pada akhirnya berhenti berpendidikan. Ditambah lagi dengan dampak buruk yang lain seperti gaya hidup/style, tingkah laku/attitude, dan cenderung mencoba hal yang baru tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Maka, masa depannya tidak tertata dengan baik sehingga merusak kehidupan dimasa yang akan mendatang.
0 Komentar