Musi Online https://musionline.co.id 19 May 2025 @18:43 208 x dibaca 
Indonesia Peringkat Kedua Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak Menurut Data Bank Dunia: Beda dengan Data BPS.
Musionline.co.id - Sebuah laporan terbaru dari Bank Dunia mengungkap fakta mencengangkan yang membuat publik Indonesia terkejut.
Dalam data yang dirilis lembaga keuangan internasional tersebut, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di dunia, tepat di bawah Zimbabwe, bila mengacu pada standar kemiskinan global sebesar US$2,15 per hari, atau sekitar Rp10.000 per hari dengan kurs saat ini.
Menggunakan acuan tersebut, lebih dari 100 juta warga Indonesia masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.
Ini berarti sekitar 36% dari total populasi Indonesia masih hidup dalam kondisi sangat rentan secara ekonomi.
Namun demikian, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka yang sangat berbeda.
Dalam laporan BPS pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Indonesia hanya sekitar 25,22 juta jiwa.
Angka ini mencerminkan persentase sebesar 9,36% dari total populasi, dan dianggap sebagai penurunan dibandingkan periode-periode sebelumnya.
Mengapa Data Bisa Berbeda Jauh?
Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan metode dan standar pengukuran kemiskinan antara Bank Dunia dan BPS.
BPS menggunakan garis kemiskinan nasional yang berada di angka sekitar Rp550.458 per bulan, atau sekitar Rp18.000 per hari.
Ini tentu lebih tinggi dibandingkan standar Bank Dunia, namun tetap belum menggambarkan secara akurat kualitas hidup warga di berbagai daerah dengan biaya hidup berbeda-beda.
BPS juga memperhitungkan komponen kebutuhan makanan dan non-makanan dalam menetapkan garis kemiskinan, sedangkan Bank Dunia fokus pada kemampuan minimum seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup dalam konteks internasional.
Warganet Bereaksi Keras: Sindiran Pedas Membanjiri Media Sosial
Temuan ini langsung menjadi viral di media sosial, terutama di platform X (sebelumnya Twitter).
Banyak warganet meluapkan kekesalan dan sindiran tajam terhadap pemerintah.
Beberapa komentar netizen yang mencuri perhatian antara lain:
“Klo korupsinya peringkat brp min?” tulis akun @apunk_gelapunk.
“Selamat 10 th Jokowi menjabat.. Berhasil memiskinkan rakyat dgn beban hutang menggunung,” sindir @rahmat_sukriadi.
“Termiskin No 2 dan Terkorup No 1,” kritik tajam @nsupriyono74.
“Indonesia nomor 2 di dunia gaji DPR tertinggi,” ungkap @ekosatya.
“Penduduknya miskin, kan yg kaya pemerintahannya,” sindiran sinis dari akun @ebi_lamsky.
Tantangan dan Evaluasi ke Depan
Data ini seharusnya menjadi peringatan serius bagi pembuat kebijakan di Indonesia.
Meski pemerintah mengklaim keberhasilan menurunkan angka kemiskinan versi BPS, angka absolut lebih dari 100 juta penduduk miskin dalam standar global merupakan alarm keras tentang ketimpangan ekonomi, kesenjangan akses pendidikan dan kesehatan, serta minimnya lapangan pekerjaan layak.
Apalagi di tengah tantangan inflasi, naiknya harga kebutuhan pokok, dan tingginya biaya hidup di kota-kota besar, banyak masyarakat merasa bahwa pertumbuhan ekonomi yang diklaim pemerintah belum benar-benar dirasakan oleh rakyat kecil.
Pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pengentasan kemiskinan dan memperkuat program perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran.
Selain itu, transparansi anggaran, pemberantasan korupsi, serta penguatan sektor informal harus menjadi prioritas dalam upaya membangun kepercayaan publik dan menciptakan keadilan sosial. (***)
0 Komentar