Musi Online | Dua Oknum LSM Diduga Peras Korsek Bawaslu Empat Lawang, Satu Pelaku Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap
Korpri
Home        Berita        Hukum Kriminal

Dua Oknum LSM Diduga Peras Korsek Bawaslu Empat Lawang, Satu Pelaku Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Musi Online
https://musionline.co.id 11 July 2025 @18:46
Dua Oknum LSM Diduga Peras Korsek Bawaslu Empat Lawang, Satu Pelaku Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap
Dua Oknum LSM Diduga Peras Korsek Bawaslu Empat Lawang, Satu Pelaku Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap.

Musionline.co.id, Empat Lawang - Jajaran Satreskrim Polres Empat Lawang mengambil tindakan tegas terhadap dua oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diduga kuat melakukan aksi pemerasan terhadap Koordinator Kesekretariatan (Korsek) Bawaslu Kabupaten Empat Lawang, Aldiwan Haira Putra. 
Salah satu pelaku bahkan terpaksa ditembak oleh petugas karena mencoba melarikan diri dan tidak mengindahkan tembakan peringatan saat hendak ditangkap.
Penangkapan dramatis ini terjadi pada Rabu (9/7/2025) sore, ketika kedua pelaku tengah bersiap mengambil uang hasil dugaan pemerasan di sebuah warung depan RSUD Empat Lawang, Jalan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Kasi Humas Polres Empat Lawang, AKP Sahata Silalahi, membenarkan adanya penangkapan tersebut. Ia mengatakan, dua pelaku yang berhasil diamankan berinisial Davis dan David. 
Keduanya ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) setelah sebelumnya aparat kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan berdasarkan laporan korban.
"Benar, telah dilakukan penangkapan terhadap dua orang tersangka dalam kasus dugaan pemerasan atau premanisme di wilayah hukum Polres Empat Lawang," ungkap AKP Sahata Silalahi, Kamis (10/7/2025).
Menurut AKP Sahata, penangkapan kedua pelaku ini diawali dari laporan resmi yang dibuat oleh Aldiwan Haira Putra, selaku korban sekaligus pejabat Korsek Bawaslu Empat Lawang. Dari laporan itu, tim Satreskrim langsung melakukan penyelidikan dan membuntuti gerak-gerik para pelaku.
"Pada saat hendak ditangkap, salah satu tersangka justru berupaya kabur menggunakan mobil. Petugas sudah memberikan dua kali tembakan peringatan, tetapi pelaku tetap mencoba melarikan diri. Demi keselamatan petugas dan masyarakat sekitar, akhirnya dilakukan tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan," jelasnya.
Pelaku yang dilumpuhkan kemudian langsung diamankan bersama rekannya ke Mapolres Empat Lawang guna pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, salah seorang anggota Bawaslu Empat Lawang, A Fatria Arsasi, saat dikonfirmasi juga membenarkan adanya peristiwa dugaan pemerasan yang menimpa pejabat internal Bawaslu Empat Lawang.
"Memang benar Pak Korsek yang menjadi korban dugaan pemerasan. Namun saya tidak tahu persis kronologisnya karena saat kejadian saya sedang tidak berada di Empat Lawang," ujarnya singkat. Ia menambahkan, pihak Bawaslu sepenuhnya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Peristiwa penangkapan ini sempat membuat heboh warga setempat setelah beredar video berdurasi 46 detik di media sosial. Dalam video tersebut terlihat sebuah mobil bernomor polisi BG 1939 ZK yang penuh bercak darah pada bagian pintu dan aspal sekitar lokasi. Narasi video menuliskan, "ado jemo keno tembak di jalan poros Pendopo sore tadi (ada orang kena tembak di jalan poros Pendopo tadi sore)."
AKP Sahata memastikan bahwa mobil tersebut adalah milik salah satu tersangka. "Itu memang kendaraan yang digunakan oleh salah satu pelaku dugaan pemerasan," tegasnya.
Dalam keterangan resminya di akun media sosial, Polres Empat Lawang juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada oknum-oknum yang mengaku sebagai anggota LSM atau wartawan yang kemudian memanfaatkan posisi tersebut untuk melakukan intimidasi atau pemerasan.
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya para pejabat publik maupun pelaku usaha, agar selalu waspada terhadap modus-modus pemerasan berkedok klarifikasi atau kontrol sosial. Jika merasa tertekan atau diperas, segera laporkan ke polisi,” tutup AKP Sahata.
Saat ini, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Empat Lawang. Polisi juga mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat dalam jaringan pemerasan tersebut. Kasus ini menjadi pengingat bahwa praktik premanisme berkedok LSM maupun pers masih menjadi ancaman serius yang harus diwaspadai semua pihak. (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Maroko
Top