Musi Online https://musionline.co.id 14 July 2025 @18:28 9 x dibaca 
Dalam Kondisi Mabuk, Lima Anak Jalanan Nekat Keroyok dan Tusuk Pengunjung Pasar Malam di Muara Enim, Dipicu Teguran Korban.
Musionline.co.id, Muara Enim – Peristiwa mengerikan terjadi di kawasan pasar malam dekat Terminal Regional Muara Enim, Minggu (13/7/2025) sekitar pukul 18.45 WIB.
Seorang pengunjung pasar malam bernama Adi Harianto (39), warga Desa Bayan, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, menjadi korban pengeroyokan sekaligus penusukan oleh sekelompok anak jalanan (anjal) yang diduga dalam kondisi mabuk.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kasi Humas AKP RTM Situmorang mengungkapkan, kejadian bermula saat korban Adi Harianto tengah duduk beristirahat di sekitar terminal seusai berbelanja dan menikmati suasana pasar UMKM (pasar malam) di lokasi tersebut.
“Pada saat korban sedang duduk santai, tiba-tiba datang lima orang anak jalanan yang diduga bernama Tommy dan kawan-kawan. Mereka berjalan dalam keadaan mabuk melewati depan korban,” jelas AKP RTM Situmorang pada Senin (14/7/2025).
Korban yang merasa terganggu langsung menegur para anak jalanan tersebut agar tidak membuat keributan.
Namun nahas, teguran yang bermaksud baik itu justru memicu emosi para pelaku.
Mereka tidak terima ditegur, dan secara spontan langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Dalam sekejap suasana pasar malam yang semula ramai dan penuh hiburan berubah mencekam.
Para pelaku menyerang korban secara membabi buta. Bahkan salah seorang pelaku nekat menikam korban menggunakan senjata tajam. Akibatnya, Adi mengalami luka tusuk cukup serius.
“Korban mengalami luka tusuk sebanyak dua liang di bagian punggung, satu luka tusuk di lengan kanan, satu luka tusuk di bagian perut, serta luka gores pada lutut kiri dan kanan. Setelah korban tersungkur bersimbah darah, para pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi,” terang AKP RTM Situmorang.
Warga dan pengunjung pasar malam yang menyaksikan peristiwa itu sontak panik.
Namun beberapa orang langsung sigap memberikan pertolongan dengan membawa korban ke RSUD Dr HM Rabain Muara Enim untuk mendapatkan penanganan medis darurat.
Beruntung korban berhasil diselamatkan meski mengalami empat luka tusuk serius. Hingga saat ini kondisi korban masih dalam perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak cepat. Tim Satreskrim Polres Muara Enim kini tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang identitasnya telah berhasil diidentifikasi.
“Kami sudah mengantongi identitas para pelaku dan saat ini personel Satreskrim Polres Muara Enim masih melakukan pengejaran. Mohon doa dan dukungan agar pelaku cepat tertangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” pungkas AKP RTM Situmorang.
Peristiwa ini pun menjadi perhatian warga Muara Enim. Banyak yang berharap polisi segera menangkap para pelaku agar kejadian serupa tidak terulang.
Pasar malam yang seharusnya menjadi tempat hiburan dan penggerak ekonomi rakyat kecil, tentu tidak boleh tercoreng oleh tindakan kriminalitas semacam ini.
Selain itu, kejadian ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi para orang tua dan masyarakat untuk lebih waspada terhadap maraknya pergaulan bebas, khususnya penyalahgunaan minuman keras di kalangan anak jalanan yang dapat memicu tindakan kriminal.
Aparat dan stakeholder terkait juga diharapkan rutin melakukan razia terhadap peredaran miras ilegal, serta menertibkan anak jalanan yang kerap meresahkan.
Pihak keluarga korban Adi Harianto sendiri berharap keadilan dapat ditegakkan. Mereka menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian agar para pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
“Yang penting sekarang saudara kami selamat dulu. Kami percayakan kepada polisi untuk segera menangkap dan memproses pelakunya,” kata salah seorang kerabat korban saat ditemui di rumah sakit.
Hingga berita ini diturunkan, suasana pasar malam Terminal Regional Muara Enim kembali kondusif. Namun aparat masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (***)
0 Komentar