Musi Online https://musionline.co.id 01 August 2025 @18:51 45 x dibaca 
Pemkab Muara Enim Gencarkan Kawasan Tanpa Rokok di Setiap Desa dan Kelurahan, Targetkan Nol Kasus TBC Tahun 2030.
Musionline.co.id, Muara Enim - Pemerintah Kabupaten Muara Enim menunjukkan komitmen serius dalam upaya pengentasan penyakit Tuberkulosis (TBC) dengan membentuk Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seluruh desa dan kelurahan.
Langkah ini diyakini Bupati Muara Enim, H. Edison, sebagai strategi efektif untuk mempercepat pencapaian target zero kasus TBC pada tahun 2030.
Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Edison saat menyampaikan paparan strategi pengendalian TBC di hadapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia secara daring, serta kepada Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES), Dr. M. Subuh, MPPM, dan para Kepala Dinas Kesehatan se-Indonesia.
Acara ini digelar dalam rangka Pertemuan Nasional ADINKES 2025 dan Pelantikan Pengurus Pusat ADINKES periode 2025-2030 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Rabu, 30 Juli 2025.
Dalam pemaparannya, Bupati Edison menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 28 desa di Kabupaten Muara Enim yang menerapkan KTR dengan menyediakan setidaknya 10 titik khusus untuk merokok di sudut desa.
"Langkah ini sebagai bentuk keseriusan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas asap rokok, yang diketahui menjadi salah satu faktor risiko penularan TBC," ujarnya.
Kebijakan ini bukan hanya bersifat simbolis, namun juga diiringi oleh pendekatan nyata di lapangan.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim secara aktif mengoperasikan kendaraan pelayanan kesehatan keliling yang melakukan jemput bola ke desa-desa.
Mobil ini digunakan untuk melakukan skrining TBC secara gratis kepada masyarakat, sehingga kasus dapat terdeteksi sejak dini.
“Kami tidak menunggu masyarakat datang, tetapi kami yang datang langsung ke mereka. Ini bagian dari strategi pencegahan dan deteksi dini yang sangat penting dalam memerangi TBC,” tegas Edison yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, dr. Eni Zatila MKM, serta sejumlah kepala OPD, camat, dan Kepala Desa Ulak Bandung.
Tidak hanya fokus pada pencegahan, Pemkab Muara Enim juga menunjukkan kepeduliannya terhadap penderita TBC dengan menyediakan bantuan bedah rumah bagi mereka yang tinggal di hunian tidak layak. Langkah ini diambil karena kondisi tempat tinggal yang lembap dan tidak sehat menjadi salah satu penyebab tingginya risiko penularan TBC.
“Pemkab juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar pada tahun 2025 untuk program penanggulangan TBC secara menyeluruh,” beber Edison.
Menurutnya, pengentasan TBC tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi antara peningkatan layanan kesehatan, edukasi masyarakat, serta penataan lingkungan melalui kawasan tanpa rokok dan hunian sehat. Strategi inilah yang diharapkan dapat membawa Kabupaten Muara Enim menuju target nol kasus TBC pada 2030.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan rasa bangganya atas terpilihnya dr. Eni Zatila sebagai anggota bidang pengembangan kapasitas dan kompetensi Pengurus Pusat ADINKES periode 2025-2030.
Ia menjadi satu dari dua perwakilan Sumatera Selatan yang dipercaya mengemban tugas nasional dalam bidang kesehatan.
“Kami berharap beliau dapat menjadi jembatan komunikasi antara Pemkab Muara Enim dengan pemerintah pusat, khususnya dalam upaya memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Edison.
Upaya ini dinilai sejalan dengan misi besar pemerintah pusat dalam menurunkan angka TBC secara nasional. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa, diharapkan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan pendekatan menyeluruh, mulai dari edukasi, pelayanan kesehatan keliling, penyediaan rumah layak huni, hingga kawasan bebas asap rokok, Muara Enim kini menjadi salah satu daerah yang proaktif dan visioner dalam mewujudkan Indonesia bebas TBC di masa depan. (***)
0 Komentar