Musi Online | Acara Pernikahan dan Gotong Royong Masyarakat Semende
Home        Berita        Ruang Seni Budaya

Acara Pernikahan dan Gotong Royong Masyarakat Semende

Musi Online
https://musionline.co.id 14 July 2021 @09:51 1156 x dibaca
Acara Pernikahan dan Gotong Royong Masyarakat Semende

Musionline.co.id - Pernikahan adalah proses sakral bagi setiap individu dan memerlukan persiapan yang matang. Apalagi jika pernikahan itu dilaksanakan oleh calon pengantin dari suku atau wilayah yang masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi daerah setempat.

Semende atau Semendo adalah salah satu suku di Kabupaten Muaraenim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi itu.

Di sini, jauh sebelum hari pernikahan dilaksanakan, dilakukan persiapan-persiapan. Bukan hanya keluarga saja, para tetangga, orang terdekat dan para pemuda desa berbondong-bondong untuk membantu setiap wargnya yang mempunyai hajatan, apalagi sekelas upacara pernikahan. Gotong royong, saling membantu, saling keruani satu sama lain adalah ajaran yang diturunkan leluhur.

Para ibu-ibu akan membantu persiapan di rumah mempelai, seperti memasak kue, menanak nasi, lauk-pauk dan lainnya. Sementara bapak akan membantu membuat bangsal atau tenda sebagai tempat menanak nasi dan merebus ayam atau daging. Sementara kaum muda mudinya, akan membantu segala dekorasi di rumah calon mempelai.

Jika jauh hari sebelum prosesi saja sebagian besar warga desa sudah ramai mempersiapkan, maka pada hari prosesi akan jauh lebih ramai. Kali ini hampir seluruh warga desa akan diundang untuk memeriahkan acara.

Untuk membantu warga desanya yang mempunyai hajat, warga sekitar akan membawa beras, kelapa dan satu ekor ayam atau bebek yang diletakkan dalam sebuah bakul (wadah). Jika tidak membawa ayam/bebek, maka digantikan beberapa butir telur hewan tersebut.

Bahan baku ini merupakan suatu bentuk bantuan dari para warga untuk keluarga yang melaksanakan pernikahan. Saat pulang, bakul-bakul tersebut akan diisi kue-kue khas masyarakat Semende seperti juada teloe (sejenis bolu dari telur), juada basa, culik gigi serta dilengkapi dengan nasi dan lauk.

Suku Semende mengandalkan gotong royong warga sekitar, termasuk dalam persiapan makanan tamu pada hari prosesi. Warga akan memasak kemudian makan bersama. Makanan akan dihidangkan membentuk persegi panjang. Hidangan terdiri dari dua jenis, yakni hidangan kue-kue dan hidangan nasi serta lauk-pauknya. Para bapak akan menikmati hidangan terlebih dahulu, kemudian disusul para ibu.

Di Suku Semende, seorang mempelai pria dan wanita diibaratkan bak raja dan ratu. Mereka akan dihiasi dengan pakaian pengantin khas Sumatera Selatan. Mereka akan dijunjung (diusung) oleh bapak-bapak mengelilingi desa.

Kayu yang digunakan sebagai alat pengusung (yang menjadi tempat duduk para mempelai) dihias sedemikian rupa agar terlihat cantik. Hiasan dapat berupa buang-bunga dan kain warna-warni. Tak hanya pihak keluarga dari kedua mempelai saja, tetapi hampir seluruh warga sekitar akan turut menyaksikan prosesi tersebut.

Para warga akan mengikuti kedua raja dan ratu tersebut dari belakang. Proses mengelilingi desa dilakukan dengan berjalan kaki secara lambat dan diiringi nyanyian khusus masyarakat Semende.

Setelah berjalan beberapa menit, akan dihadirkan pertunjukan kuntau (sejenis pencak silat). Pertunjukan ini menjadi salah satu hal yang paling ditunggu warga karena umumnya hanya dipertunjukkan setiap prosesi arak-arakan perkawinan saja.

Proses-proses tersebut menjadi hal yang krusial bagi masyarakat Semende. Suatu pernikahan akan dianggap lebih meriah dan menarik perhatian pengunjung jika menggunakan berbagai proses tersebut.

Suku Semende bertempat tinggal atau menetap di desa yang tergabung dalam satu Kecamatan Semende. Wilayah Semende sendiri terbagi ke dalam tiga kecamatan, yakni Semende Darat Ulu (SDU), Semende Darat Tengah (SDT) dan Semende Darat Laut (SDL). (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Sumsel Maju
Maroko
Top