Musi Online | Jutaan Rekening Bansos Diblokir PPATK, Terendus Digunakan untuk Judi Online hingga Tidak Layak Terima Bantuan
Korpri
Home        Berita        Nasional

Jutaan Rekening Bansos Diblokir PPATK, Terendus Digunakan untuk Judi Online hingga Tidak Layak Terima Bantuan

Musi Online
https://musionline.co.id 05 July 2025 @20:33
Jutaan Rekening Bansos Diblokir PPATK, Terendus Digunakan untuk Judi Online hingga Tidak Layak Terima Bantuan
Jutaan Rekening Bansos Diblokir PPATK, Terendus Digunakan untuk Judi Online hingga Tidak Layak Terima Bantuan.

Musionline.co.id, Jakarta – Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang seharusnya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat miskin kini tercoreng oleh praktik-praktik tidak bertanggung jawab. 
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap fakta mengejutkan: jutaan rekening penerima bansos telah diblokir karena diduga kuat tidak layak menerima bantuan. 
Bahkan, sebagian rekening tersebut terindikasi digunakan untuk aktivitas perjudian online.
Kepala PPATK Ivan Yustiavanda menjelaskan bahwa pemblokiran ini bukan tanpa dasar. 
Dari hasil analisis lembaganya, banyak rekening penerima bansos yang menampung saldo dengan nilai fantastis, mencapai jutaan rupiah, yang tidak sesuai dengan profil penerima bansos. 
“Kami menemukan jutaan rekening yang diduga kuat tidak semestinya menerima bantuan sosial. Sebagian di antaranya justru digunakan untuk menampung dana dalam jumlah besar,” ujar Ivan saat dikonfirmasi pada Jumat, 4 Juli 2025.
Ivan membeberkan, total saldo yang berhasil diblokir dari jutaan rekening tersebut menembus angka lebih dari Rp 2 triliun. 
Angka itu baru berasal dari satu bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saja. 
PPATK kini masih menunggu data dari tiga bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya yang sedang dalam proses analisis. 
“Artinya, potensi penambahan jumlah rekening yang diblokir maupun total nilai saldo masih bisa jauh lebih besar,” kata Ivan.
Lebih memprihatinkan lagi, PPATK juga menemukan adanya rekening penerima bansos yang telah tidak aktif alias dormant selama lebih dari lima tahun, namun tetap menerima transfer dana bansos. 
“Kalau rekening sudah lima tahun tidak aktif, artinya kan si penerima tidak benar-benar membutuhkan dana itu untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Ini harus dievaluasi,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, Ivan juga menegaskan pihaknya menemukan indikasi serius penggunaan dana bansos untuk aktivitas judi online.
Menurutnya, temuan ini sangat mencederai tujuan utama dari program bansos. 
“Kami menemukan beberapa transaksi yang menunjukkan adanya penggunaan dana bansos untuk judi online. Ini jelas penyalahgunaan yang harus segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
PPATK sendiri tidak bekerja sendirian. Lembaga ini menggandeng Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memastikan bantuan sosial benar-benar tepat sasaran. 
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, dalam kunjungannya ke kantor PPATK pada hari yang sama, mengakui perlunya audit data secara komprehensif. 
“Kami sudah menyerahkan data penerima bansos ke PPATK untuk dianalisis lebih lanjut. Kami ingin bansos tepat sasaran, hanya kepada mereka yang benar-benar berhak,” kata Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan Kemensos membuka diri terhadap audit data dan analisis independen. 
Ia mengungkap bahwa banyak persoalan dalam penyaluran bansos yang selama ini menjadi penghambat, termasuk data ganda maupun rekening dormant. 
“Kami berharap PPATK dapat membantu menelaah data ini secara detail sehingga bisa menjadi pijakan penting dalam memperbaiki sistem penyaluran ke depan,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul juga mengapresiasi temuan PPATK terkait rekening-rekening yang hanya pasif menerima transfer (dormant) tanpa ada aktivitas penarikan atau transaksi lainnya. 
Menurutnya, ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi Kemensos dalam memperbarui basis data penerima bansos. 
“Data valid sangat penting agar bansos tidak salah sasaran, dan kami akan menindaklanjuti hasil temuan PPATK ini sebaik mungkin,” tegasnya.
Langkah tegas PPATK dan Kemensos ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap program bansos pemerintah. 
Masyarakat juga diimbau untuk melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan bansos, baik oleh oknum penerima maupun pihak-pihak lain yang memanfaatkan program tersebut untuk keuntungan pribadi.
Upaya ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius dalam membersihkan penyaluran bansos dari berbagai praktik curang. Karena sejatinya, dana bansos adalah amanah rakyat yang harus diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan untuk berjudi atau menumpuk saldo di rekening yang tidak layak. (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Maroko
Top