Musi Online https://musionline.co.id 22 July 2025 @19:10 16 x dibaca 
Tragis! Pemuda di Sekayu Tewas Diduga Minum Racun, Sempat Minta Diteleponkan Pacar. Dan Kamar kosan tempat korban Ari tinggal dan ditemukan tak bernyawa.
Musionline.co.id, Sekayu - Warga Jalan Letnan H. Nur, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, digemparkan oleh penemuan jasad seorang pemuda bernama Ari (22) yang tewas diduga akibat menenggak racun jenis potas, Selasa pagi (22/7/2025).
Peristiwa memilukan itu terjadi di sebuah bedeng atau rumah kos yang berada di wilayah padat penduduk tersebut.
Ari diketahui bukan penghuni tetap maupun warga sekitar, melainkan datang ke lokasi untuk menemui seseorang.
Berdasarkan informasi dari sejumlah saksi, sebelum ditemukan tak bernyawa, Ari sempat meminta tolong kepada penghuni kos untuk menghubungi pacarnya.
Permintaan Terakhir Ari: "Tolong Telepon Pacar Saya"
Salah satu penghuni kos, Chacha, mengungkapkan bahwa Ari tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB dalam kondisi tampak gelisah. Ia mengetuk pintu kamar kos dan langsung meminta agar dirinya dibantu menghubungi sang kekasih.
"Pagi itu dia datang dan mengetuk pintu sambil bilang, ‘Tolong telepon pacar saya. Saya sudah minum racun putas,’" ujar Chacha saat dimintai keterangan.
Awalnya, Chacha dan dua teman sekamarnya mengira Ari sedang bercanda atau mencoba mencari perhatian.
Namun tak lama berselang, Ari terlihat kejang-kejang dan mengeluarkan buih dari mulut. Kondisinya yang makin melemah membuat ketiganya panik dan langsung memanggil pemilik kos.
“Kami bertiga langsung panik. Takut terjadi apa-apa, kami segera panggil pemilik kos. Begitu pemilik datang, Ari sudah tak sadarkan diri,” katanya.
Warga Geger, Ketua RT: Korban Bukan Warga Sekitar
Ketua RT setempat, Mulyadi, mengonfirmasi bahwa Ari bukan warga Jalan Letnan H. Nur maupun penghuni kos tersebut. Informasi sementara menyebutkan bahwa Ari sengaja datang untuk menemui seseorang, kemungkinan pacarnya.
“Korban memang bukan warga sini. Katanya dia sudah minum racun sebelum datang ke kosan. Pas ditemukan, kondisinya sudah lemas dan mulutnya berbusa. Langsung dibawa ke RSUD Sekayu,” ungkap Mulyadi.
Sementara itu, identitas pacar Ari yang disebut-sebut dalam permintaan terakhirnya belum dapat dipastikan. Pihak kepolisian masih mendalami latar belakang hubungan korban serta kemungkinan motif di balik aksi nekat tersebut.
Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri, Saksi-Saksi Diperiksa
Pihak kepolisian melalui Kasi Humas Polres Muba, IPTU S. Hutahean, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan.
Tim dari Polsek Sekayu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk botol diduga berisi cairan racun.
“Korban sudah dibawa ke RSUD Sekayu untuk proses visum. Kami masih mendalami motif di balik dugaan bunuh diri ini dan memeriksa beberapa saksi di lokasi kejadian,” jelas IPTU S. Hutahean.
Polisi belum dapat menyimpulkan apakah tindakan Ari murni bunuh diri atau ada unsur lain di balik kematiannya. Pihak keluarga korban juga telah dihubungi dan dijadwalkan datang ke rumah sakit untuk proses identifikasi dan pemulangan jenazah.
Psikolog: Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Mental Anak Muda
Menanggapi kasus ini, seorang psikolog klinis di Sekayu, dr. Dian Aulia, M.Psi., menekankan pentingnya perhatian lebih terhadap kesehatan mental anak muda.
Menurutnya, tekanan dalam hubungan asmara, keluarga, dan sosial bisa menjadi pemicu gangguan emosional hingga keputusan tragis seperti bunuh diri.
“Permintaan Ari agar diteleponkan pacarnya bisa menjadi sinyal kuat bahwa ia mengalami tekanan emosional yang berat. Kita perlu membangun sistem dukungan mental bagi anak muda, agar mereka punya tempat untuk curhat dan mencari bantuan,” ujarnya.
Tragedi yang Menyisakan Duka dan Tanda Tanya
Peristiwa tragis ini menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga dan kerabat korban. Banyak pertanyaan yang masih menggantung, terutama soal motif dan latar belakang Ari hingga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Polisi masih bekerja mengungkap fakta sebenarnya.
Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama jika ada indikasi teman atau anggota keluarga mengalami tekanan mental.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional atau sekadar berbagi cerita agar tidak merasa sendiri menghadapi masalah hidup. (***)
0 Komentar