Musi Online https://musionline.co.id 22 July 2025 @19:12 26 x dibaca 
Konten Bandingkan Gaji TNI dan Facebook Pro Viral, Konten Kreator Lilie Putri Rojlah Minta Maaf Langsung ke Koramil.
Musionline.co.id, Ogan Ilir - Seorang konten kreator asal Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Lilie Putri Rojlah, menjadi sorotan publik setelah video yang diunggahnya di media sosial memicu kontroversi.
Dalam konten tersebut, Lilie membandingkan penghasilan yang ia peroleh dari program Facebook Pro dengan gaji prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Video tersebut cepat menyebar luas dan menuai kritik tajam dari berbagai kalangan, terutama dari masyarakat dan para pendukung institusi TNI.
Menanggapi kontroversi yang terjadi, Lilie Putri Rojlah akhirnya mengambil langkah tegas dengan datang langsung ke Koramil 402-04/Tanjung Raja pada Senin, 21 Juli 2025, untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi.
Ia tidak datang sendiri, melainkan didampingi oleh sejumlah anggota keluarganya, sebagai bentuk tanggung jawab moral atas konten yang telah dianggap menyinggung dan merendahkan profesi sebagai prajurit TNI.
Dalam pernyataannya di hadapan anggota Koramil dan disaksikan secara langsung oleh masyarakat sekitar, Lilie mengakui kesalahannya.
Ia menyatakan bahwa video tersebut dibuat tanpa maksud merendahkan atau membandingkan secara negatif, melainkan murni karena ketidaktahuannya terhadap sensitivitas isu tersebut.
“Saya, Lilie Putri Rojlah, sehubungan dengan viralnya postingan yang saya buat dengan membandingkan gaji TNI dan penghasilan dari Facebook, ingin menyampaikan bahwa semua itu adalah karena ketidaktahuan saya. Awalnya saya merasa tidak salah, tapi setelah melihat dampaknya, saya sadar bahwa konten itu menyinggung banyak pihak, khususnya keluarga besar TNI,” ujar Lilie dalam pernyataan videonya yang kemudian beredar luas.
Ia juga menegaskan bahwa permohonan maaf tersebut ia sampaikan secara sukarela, tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun. Ia mengaku menyesal dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam membuat konten digital ke depannya.
“Permintaan maaf ini saya sampaikan dengan tulus, tidak ada unsur paksaan. Saya menyesal dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan ini. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi saya pribadi dan konten kreator lainnya agar lebih bijak bermedia sosial,” tambah Lilie.
Komandan Koramil 402-04/Tanjung Raja, Kapten Infanteri Samsul Rizal, memberikan tanggapan positif atas langkah yang diambil Lilie. Ia menyebut kedatangan Lilie ke markas Koramil merupakan bentuk sikap dewasa dalam menyikapi persoalan yang timbul di dunia digital.
“Kami menyambut baik niat baik Ibu Lilie yang datang langsung ke sini. Ini adalah bentuk silaturahmi dan klarifikasi. Beliau menyampaikan bahwa sebenarnya tidak ada niat membandingkan atau merendahkan, hanya ingin mengungkapkan rasa syukur atas penghasilannya. Namun karena perbedaan sudut pandang masyarakat, konten itu menjadi kontroversial,” ujar Kapten Samsul Rizal kepada media.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya para konten kreator, agar lebih bijak dalam membuat dan membagikan konten di media sosial. Menurutnya, perkembangan teknologi digital memang memberi ruang kebebasan berekspresi, namun harus tetap disertai dengan tanggung jawab sosial dan etika komunikasi.
“Kami berharap masyarakat, terutama yang aktif di media sosial, bisa lebih berhati-hati dan bijak dalam menyampaikan opini. Jangan sampai konten yang dibuat justru meresahkan masyarakat atau menyinggung profesi tertentu,” pungkasnya.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya memahami konteks sosial dan budaya sebelum mempublikasikan konten di ruang publik digital. Meski ruang ekspresi terbuka lebar, tetap ada batas yang harus dihormati, khususnya terkait dengan profesi, institusi negara, dan hal-hal yang sensitif secara sosial. (***)
0 Komentar