Musionline.co.id, Abu Dhabi – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) sepakat untuk memperkuat travel corridor arrangement (TCA). Seperti, dengan saling mengakui sertifikat vaksin dan mengintegrasi platform perlindungan.
Hal ini dibahas Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi saat melakukan pertemuan bilateral di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu (3/11/2021).
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling mengakui sertifikat vaksin dan integritas platform perlindungan perjalanan.
Menurutnya, Indonesia telah memiliki TCA dengan PEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi. Dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.
“Oleh karena itu, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling pengakuan sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan,” ungkap Retno.
Minta MBZ Jadi Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru
Seperti diketahui, Jokowi meminta Putra Mahkota MBZ menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru RI di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Putra Mahkota MBZ pun merespons positif permintaan Jokowi tersebut.
Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.
"Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru," jelasnya Retno.
Undang MBZ di KTT G20 Bali Tahun 2022
Presiden Jokowi berencana mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk hadir sebagai tamu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 saat Indonesia memegang presidensi G20.
“KTT G20 tahun depan akan diselenggarakan di Bali tanggal 30-31 Oktober 2022. Saya telah berencana mengundang Yang Mulia sebagai tamu presidensi Indonesia tahun depan. Saya sangat berharap Yang Mulia dapat menerima undangan saya ini,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan, bahwa presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Selama presidensi, Indonesia juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu yaitu digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace menyampaikan, bahwa Putra Mahkota menyambut baik undangan Presiden RI tersebut.
Ada Jalan dan Masjid Bernama Presiden Joko Widodo
Dalam kunjungannya ke Abu Dhabi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung sebuah jalan yang dinamai Jalan Presiden Joko Widodo. Pemberian nama jalan tersebut, merupakan pengakuan dan penghargaan tinggi kepada Indonesia.
Diketahui, pemberian nama jalan tersebut merupakan inisiatif langsung dari Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata PEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Sebelumnya, nama jalan ini adalah Al Ma’arid Street yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.
Jalan Presiden Joko Widodo telah diresmikan pada 19 Oktober 2020 oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office Sheikh Khalid Bin Mohammed Bin Zayed Al Nahyan. Jalan sepanjang lebih kurang 2,5 kilometer terletak itu di salah satu ruas jalan utama, membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan area kedutaan. Kawasan itu merupakan area strategis yang ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik, seperti Kedutaan Besar Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi dan sebagainya.
Tak hanya memberi nama jalan, Pangeran MBZ juga membangun sebuah Masjid yang diberi nama Masjid Presiden Joko Widodo. Letak masjid tersebut di Jalan Presiden Joko Widodo.
Menurut Dubes RI untuk PEA Husin Bagis, tadinya Masjid tersebut merupakan sebuah Masjid kecil, kemudian dibongkar lalu dibuat bangunan Masjid Presiden Joko Widodo. Dalam rencana awalnya, Masjid tersebut akan dibangun dengan kapasitas 1.000-1.200 orang jemaah.
“Tapi diubah lagi oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi sekitar 2.500-3.000 orang. Jadi lebih besar lagi Masjidnya dan mewah,” ungkap Dubes Husin.
Masjid tersebut akan berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 3.766 meter persegi dan akan dibangun dengan pendanaan dari pihak PEA. Pembangunan Masjid tersebut akan dimulai November 2021 dan ditargetkan selesai pada Februari 2023.
“Kita harus bangga dan berterima kasih kepada Mohammed Bin Zayed karena itu pengakuan dan penghargaan yang tinggi kepada Indonesia,” uangkapnya lagi.
Di Jalan Presiden Joko Widodo juga tengah dibangun gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang baru. Menurut Dubes Husin, saat ini pembangunannya sudah mencapai hampir 35 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus tahun 2022.
Gedung KBRI baru tersebut nantinya akan terbagi menjadi tiga tempat, di sebelah kiri untuk pelayanan (pengurusan visa, paspor, dan sebagainya), di tengah kantor KBRI dan di sebelah kanannya rumah Duta Besar.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis.
Sementara Putra Mahkota Abu Dhabi didampingi oleh Sheikh Tahnoun bin Zayed Al-Nahyan selaku National Security Advisor, Sheikh Khalid bin Mohamed bin Zayed Al-Nahyan selaku Chairman of Abu Dhabi Executive Office, Sheikh Hamdan bin Mohamed Al-Nahyan, Suhail Al Mazrouei sebagai Menteri Energi dan Infrastruktur PEA, Amb. Abdulla Al Dhaheri selaku Duta Besar PEA untuk RI, Waleed Al Mohaeri selaku Deputy Group CEO Mubadala dan Mohammed Hassan Al Suwaidi sebagai CEO ADQ. (***/BPMI Setpres)