Musionline.co.id, Jakarta – Bela negara diyakini sebagai salah satu strategi dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Sebab, semua komponen bangsa bersatu, menyamakan visi misi dalam usaha menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Donny Ermawan Taufanto MDS pada pembukaan Rembuk Nasional Bela Negara tahun 2022. Kegiatan Rembuk Nasional Bela Negara ini sangat penting dan strategis sebagai wahana membangun sinergi dalam melaksanakan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).
“Sejarah telah membuktikan bahwa negara Indonesia dibentuk oleh seluruh komponen bangsa. Pembentukan ini berawal dari pengorbanan yang dilakukan berpuluh-puluh tahun lalu dengan semangat bela negara,” ujar Donny.
Lebih lanjut Donny menyampaikan, bela negara bukan hanya menjadi tugas dan kewajiban Kemhan, TNI dan Polri semata. Namun bela negara merupakan tugas dan kewajiban warga negara Indonesia sebagai bagian dari komponen bangsa.
Rembuk Nasional Bela Negara Tahun 2022 bertemakan “Optimalisasi Peran Kementerian dan Lembaga, TNI, Polri, Pemda, dan Komponen Bangsa dalam Menstandarisasikan Program Pembinaan Kesadaran Bela Negara” di Jakarta. Acara Rembuk Nasional Bela Negara yang diselenggarakan oleh Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan ini diikuti oleh Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan RI Prof Salim Haji Said Phd, perwakilan dari pejabat Bappenas, Kemendagri, Kemdikbud Ristek, Kemen PAN-RB, Pejabat Kementerian dan Lembaga RI, Pejabat Kemhan, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri, dan Direksi Perusahaan BUMN atau Swasta serta Peserta Rembuk Nasional Bela Negara Tahun 2022. (hattadi)