Musi Online | Pelestarian Seni Tradisional di Palembang Lewat Sepekan Workshop: Dulmuluk Jadi Sorotan
Adha
Home        Berita        Ruang Seni Budaya

Pelestarian Seni Tradisional di Palembang Lewat Sepekan Workshop: Dulmuluk Jadi Sorotan

Musi Online
https://musionline.co.id 10 May 2025 @19:53
Pelestarian Seni Tradisional di Palembang Lewat Sepekan Workshop: Dulmuluk Jadi Sorotan
Pelestarian Seni Tradisional di Palembang Lewat Sepekan Workshop: Dulmuluk Jadi Sorotan.

Musionline.co.id, Palembang – Upaya pelestarian seni tradisional terus digaungkan di Kota Palembang. Kali ini, melalui kegiatan bertajuk Sepekan Workshop yang digagas oleh Yayasan Dinda Bestari. 
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari dedikasi berbagai pihak dalam menjaga warisan budaya, sekaligus mengedukasi generasi muda akan kekayaan seni tradisi daerah.
Memasuki hari kedua, Sepekan Workshop menghadirkan workshop teater tradisional Dulmuluk, sebuah pertunjukan khas Palembang yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2013. 
Kegiatan yang digelar di salah satu ruang pertunjukan seni di Palembang ini berlangsung meriah dan edukatif.
“Kami menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten dalam bidangnya, yaitu Randi Putra Ramadan, seorang seniman Dulmuluk berpengalaman, dan Nugroho Notosutanto Arhon Dhoni, dosen Seni Pertunjukan dari Universitas PGRI Palembang,” ujar Nurdin, Founder Yayasan Dinda Bestari, saat ditemui di lokasi kegiatan.
Nurdin menekankan pentingnya memperkenalkan seni tradisional, khususnya Dulmuluk, kepada generasi muda. 
“Sayangnya, saat ini banyak anak muda yang bahkan belum pernah menyaksikan bentuk pertunjukan Dulmuluk secara langsung. Workshop ini menjadi salah satu cara efektif untuk membuka wawasan mereka dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya sendiri,” katanya.
Semangat serupa juga disampaikan oleh Randi Putra Ramadan. 
Dalam sesi workshop, ia menyampaikan sejarah, struktur pertunjukan, serta praktik langsung bagaimana berperan dalam teater Dulmuluk. 
“Kegiatan seperti ini sangat penting. Kami sebagai pelaku seni merasa terbantu dengan adanya platform edukatif seperti Sepekan Workshop ini. Setidaknya, generasi sekarang tidak asing lagi dengan Dulmuluk,” ujarnya.
Antusiasme peserta pun sangat terasa. Salah satunya datang dari Deki, siswa SMP Negeri 8 Palembang. 
“Saya baru tahu seperti apa bentuk teater Dulmuluk. Selama ini hanya dengar namanya saja. Ternyata seru dan menarik,” katanya sambil tersenyum.
Sepekan Workshop yang digelar dari tanggal 5 hingga 8 Mei 2025 ini diikuti oleh 140 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK, serta para guru seni budaya se-Kota Palembang. 
Dengan mengusung tema besar “Pelestarian Seni Tradisi”, kegiatan ini menjadi ajang penting untuk membumikan kembali berbagai bentuk kesenian klasik Indonesia.
Adapun rangkaian kegiatan dimulai dengan workshop Tari Pendet pada hari pertama, dilanjutkan dengan Teater Tradisional Dulmuluk di hari kedua, kemudian pelatihan Tari Penguton pada hari ketiga, dan ditutup dengan pertunjukan Tari Tradisional Rodat Palembang di hari keempat.
Menurut Nurdin, selain pengenalan seni, tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyuntikkan nilai-nilai budaya ke dalam jiwa generasi Z. 
“Kita harus menanamkan kesadaran budaya sejak dini. Seni tradisional kita kaya dan punya nilai filosofis tinggi. Kalau bukan kita yang merawat, siapa lagi?” tegasnya.
Sepekan Workshop ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, antara lain Dana Indonesiana hasil kerja sama LPDP dan Kementerian Kebudayaan, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Pendidikan Kota Palembang, Dewan Kesenian Kota Palembang, serta Dewan Kesenian Sumatera Selatan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk menggelar program serupa demi menjaga dan merawat warisan budaya yang semakin tergerus zaman. (***)



Tinggalkan Komentar Anda


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



0 Komentar

Maroko
Top