Musi Online https://musionline.co.id 11 May 2025 @18:34 73 x dibaca 
Tragis! Calon Pengantin Pria di Palembang Dikeroyok dan Dibacok Saat Hendak Ijab Kabul, Diduga Akibat Dendam Lama.
Musionline.co.id, Palembang — Suasana sakral menjelang ijab kabul seketika berubah menjadi mencekam ketika seorang calon pengantin pria diserang secara brutal oleh lima orang pria bersenjata tajam dan pistol.
Kejadian mengejutkan ini terjadi pada Minggu (11/5/2025) pagi di Jalan Panca Usaha, Palembang, Sumatera Selatan.
Korban yang diketahui bernama Ahmad (30) seharusnya menjalani hari bahagianya.
Namun takdir berkata lain. Pria yang hendak melangsungkan akad dan resepsi pernikahan itu malah menjadi korban pengeroyokan hingga mengalami luka serius di tangan dan kakinya.
Kini, Ahmad terbaring lemah di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) BARI Palembang dengan luka bacok yang cukup parah.
Dari pengakuan korban, insiden berdarah itu melibatkan lima orang pelaku. Tiga di antaranya membawa senjata tajam jenis sangkur atau parang, sementara satu orang lainnya menenteng senjata api.
Detik-detik Teror Sebelum Akad Nikah
Kepada wartawan yang menjenguknya di rumah sakit, Ahmad menceritakan bagaimana peristiwa mengejutkan itu terjadi.
Ia mengatakan bahwa saat itu ia baru saja turun dari mobil, bersiap memasuki lokasi akad nikah, ketika sekelompok pria tak dikenal langsung menghadangnya.
“Ada lima orang, tiga pakai sangkur dan satu lagi bawa pistol. Yang pegang pistol itu langsung menodong ke arah mobil, yang tiga lainnya kejar-kejar saya,” tutur Ahmad, dengan nada lirih menahan sakit.
Merasa nyawanya terancam, Ahmad berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri.
Sayangnya, ia tak sepenuhnya berhasil menghindari sabetan senjata tajam. Beberapa luka parah terlihat di kedua tangan dan kaki akibat sabetan parang para pelaku.
Dalam kondisi berdarah-darah, Ahmad akhirnya menemukan tempat berlindung di salah satu rumah warga yang kebetulan pintunya terbuka.
Warga yang awalnya menyangka Ahmad pelaku kejahatan karena mendengar suara letusan tembakan, akhirnya tersadar bahwa pria itu adalah korban dan segera membawanya ke rumah sakit.
“Awalnya dikira saya dikejar polisi karena terdengar suara tembakan. Tapi setelah saya masuk ke rumah warga dan pelaku berhenti mengejar, saya langsung ditolong dan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Motif Dendam Lama: Tuduhan 'Cepu' dan Luka Masa Lalu
Dari hasil penyelidikan awal dan pengakuan korban, motif pengeroyokan ini diduga kuat terkait dengan dendam masa lalu.
Ahmad mengenali salah satu pelaku yang disebut bernama Jono alias Ian, sosok yang disebut memegang senjata api dalam insiden tersebut.
“Yang bawa pistol itu namanya Jono, alias Ian. Kami memang pernah ribut dulu, tahun 2019. Dia nuduh aku cepu (informan polisi), padahal aku tidak merasa begitu,” ungkap Ahmad.
Ahmad juga menceritakan bahwa pada tahun 2019 lalu, ia dan Ian sempat terlibat adu mulut dan perkelahian di sekitar Jembatan Kertapati, Palembang.
Saat itu, Ian meneriakinya maling di depan umum. Ahmad yang merasa difitnah spontan melawan dan bahkan sempat menikam Ian.
“Waktu itu dia ribut dan nuduh aku macam-macam. Karena aku gak terima, sempat aku tusuk dia. Mungkin dari situlah dia simpan dendam,” kata Ahmad.
Diduga Serangan Telah Direncanakan
Ahmad menduga penyerangan terhadap dirinya telah dirancang dengan matang oleh para pelaku.
Ia meyakini bahwa momen menjelang pernikahan dipilih karena dianggap sebagai saat yang paling lengah dan emosional.
“Mungkin dia (Ian) sudah lama merencanakan ini. Dia tunggu waktu saya tidak berjaga, tidak bawa senjata, dan sibuk urus pernikahan. Pas waktu itu, dia datang balas dendam,” katanya sedih.
Belum diketahui secara pasti siapa saja identitas keempat pelaku lainnya.
Polisi hingga kini masih mendalami kasus tersebut dan melakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk memeriksa saksi mata dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Keluarga Trauma, Acara Pernikahan Batal Digelar
Akibat insiden mengerikan ini, acara pernikahan yang telah disiapkan dengan matang selama berbulan-bulan akhirnya dibatalkan.
Keluarga mempelai wanita disebut mengalami trauma berat akibat kejadian tersebut.
“Kami semua syok. Tidak menyangka acara yang seharusnya menjadi hari bahagia justru berubah jadi tragedi,” ujar salah seorang kerabat mempelai wanita yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, seluruh dekorasi dan hidangan pernikahan telah disiapkan sejak malam sebelumnya. Ratusan undangan juga telah disebar.
Namun semua berubah menjadi suasana duka akibat serangan mendadak yang melukai Ahmad secara fisik dan mental.
“Ini bukan hanya soal fisik, tapi juga soal psikologis. Ahmad trauma berat, apalagi kejadian ini terjadi saat dia hendak mengucap ijab kabul,” tambah kerabat tersebut.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kejadian tersebut dan sedang membentuk tim khusus untuk memburu pelaku.
“Ini kasus serius karena melibatkan senjata api dan senjata tajam. Apalagi dilakukan di tempat umum dan menyebabkan korban luka berat. Kami akan kejar sampai dapat,” tegas Kombes Harryo.
Ia juga mengingatkan bahwa membawa dan menggunakan senjata api tanpa izin resmi merupakan pelanggaran berat dan dapat dikenai hukuman pidana berat.
Terlebih jika digunakan untuk melakukan aksi kekerasan hingga menyebabkan korban luka berat.
“Ini bisa dijerat pasal berlapis, dari UU Darurat terkait senjata api, penganiayaan berat, hingga percobaan pembunuhan,” imbuhnya.
Sementara itu, tim dokter RSUD BARI menyatakan bahwa kondisi Ahmad stabil, namun masih perlu pemantauan intensif.
Luka bacok di tangan dan kakinya cukup dalam dan memerlukan tindakan medis lanjutan.
“Beberapa luka cukup parah, terutama di tangan kanan dan kaki bagian betis. Syukurnya tidak mengenai organ vital. Tapi tetap perlu rawat inap dan trauma healing,” ujar salah satu dokter yang menangani Ahmad.
Keluarga besar Ahmad berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan memberi rasa keadilan bagi korban.
Mereka juga meminta perlindungan karena khawatir akan terjadi serangan susulan.
“Kami semua khawatir. Kami ingin pelaku cepat ditangkap agar tidak ada kejadian seperti ini lagi,” ujar ayah Ahmad. (***)
0 Komentar