Musionline.co.id, Sulteng - Banjir melanda empat wilayah di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (28/7/2022), pukul 22.33 WITA.
Banjir terjadi pasca hujan dengan itensitas tinggi dan berlangsung lama, sehingga menyebabkan meluapnya sungai dan merendam pemukiman di Desa Torue, Dusun II, Dusun III dan Dusun V yang berada di Kecamatan Torue.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari PhD mengabarkan, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat hingga Jumat (29/7/2022) pukul 11.54 WIB, banjir dengan ketinggian muka air antara 30 hingga 90 sentimeter itu merendam 450 unit rumah.
"11 unit rumah diantaranya mengalami rusak berat dan 450 KK /1.800 jiwa terdampak. Selain itu dilaporkan tiga orang meninggal dunia dan empat orang dinyatakan hilang akibat banjir tersebut. Kemudian terdapat 450 warga yang mengungsi ke beberapa titik pengungsian," ungkapnya.
Dilanjutkan, sementara Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng saat dihubungi melalui pesan singkat menyatakan, tiga korban meninggal disebabkan oleh terbawa arus banjir.
“Iya terkonfirmasi tiga orang meninggal dunia yaitu supir dan satu penumpang yang mobilnya terseret arus, serta satu orang warga juga terseret arus. Empat orang dinyatakan hilang, dengan rincian seorang bayi, dua wanita dan seorang lansia," ujar Petugas Pusdalops BPBD Provinsi Sulteng.
Pada saat kejadian, BPBD dan tim gabungan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan assesmen, evakuasi dan menyiapkan peralatan penanganan darurat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Parigi Moutong, pada Jumat (29/7/2022) dan Sabtu (30/7/2022) akan mengalami hujan dengan intensitas sedang dan tinggi disertai petir. Sementara itu hasil kajian dari inaRISK BNPB, wilayah Kabupaten Parigi Moutong memiliki level risiko banjir dengan tingkat menengah dan tinggi.
"Menanggapi potensi bencana tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan ancaman bencana banjir susulan, khususnya bagi warga yang bermukim di sekitar sungai. Untuk kesiapsiagaan, ketika hujan dengan itensitas tinggi terjadi terus menerus selama satu jam, masyarakat di daerah rawan banjir untuk mempersiapkan diri dan melakukan evakuasi ke tempat aman," tutup Abdul. (***)